“Dibalas kontan, kan, Sayang,” kata suamiku.
Aku pun mengangguk seraya tersenyum. Perkataan suamiku memang benar. “Jikalau kita berbuat baik karena Allah, maka Dia akan membalasnya dengan sesuatu hal yang tak terduga.”
Setelah pikiran kembali nyaman. Aku bergegas mengajak suamiku untuk berbelanja ke warung tetangga. Tentu saja untuk membeli bumbu dapur dan stok sayuran yang sudah tak tersisa.
“Kita mampir dulu tempat Pak Lek , Sayang!” kata suamiku yang langsung kusetujui.
Sesampainya di sana, kami berdua mengucapkan salam, lalu disambut sang penghuni rumah dengan ramah.
“Oalah, akhirnya,” kata Bulek. “Tak tunggu-tunggu nggak ke sini. Pak Lek sama Bulek habis dari pasar. Banyak sayuran ini. Mau antar ke sana belum sempat.”
Hatiku berdetak tak beraturan. Bukan karena jatuh cinta, tetapi karena terlalu bahagia. Kini, Tuhan kembali menunjukkan kuasaNya.
Kemudian, kami berbincang cukup lama. Dirasa waktu berkunjung sudah cukup. Kami pun segera berpamitan. Sebelum itu, kami juga menyampaikan rasa terima kasih pada Pak Lek dan Bulek atas kebaikan hatinya.
Alhamdulillah.
Sepanjang perjalanan pulang, rasa syukur tak henti terucap. Kami tak perlu lagi pergi ke warung untuk berbelanja. Sebab, sekantong plastik yang kami bawa sudah ada sayur-mayur dan bumbu dapur yang kami butuhkan.
Setelah tiba di rumah, aku dan suami memutuskan untuk langsung memasak.