Oleh: Nur Latifah
Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang tidak dapat terhindarkan khususnya di dataran rendah serta dekat dengan tepi laut seperti Kota Semarang. Banjir di Kota Semarang  bukanlah hal asing lagi, hampir setiap tahun banjir melanda Kota Semarang.Â
Banjir yang terjadi pada Sabtu, 31 Desember 2022 mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air setinggi satu meter lebih. Tidak sedikit pekerja yang terdampak banjir, banyak warung-warung warga yang akhirnya terpaksa tutup. Selain warga, banyak juga mahasiswa yang terdampak khususnya mahasiswa Unissula. Unissula sebagai Universitas dengan kawasan yang terdampak banjir terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk beberapa hari sampai banjir surut.Â
Di sela-sela pemberhentian KBM ini Unissula melakukan upaya pengabdian masyarakat dengan mengerahkan 11 pompa untuk mengurangi banjir di kampus dan di Jalan Kaligawe.
Unissula tidak hanya menjadikan "Khaira Ummah" sebagai slogan namun benar- benar diterapkan kepada mahasiswanya. Kampus ini benar-benar memuliakan para mahasiswanya, yang tentunya diharapkan dapat mencetak generasi terbaik.Â
Kampus Khaira Ummah ini menjadi teladan bagi para mahasiswanya khususnya perihal kemanusiaan yaitu sesuai dengan sila kedua Pancasila  bahwa "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Pelayanan dari kampus ini tidak pernah mengecewakan dan selalu memberikan yang terbaik untuk warga kampus. Dosen-dosen yang sangat peduli dengan para mahasiswanya, bahkan langsung ikut terjun ke lapangan untuk melihat kondisi mahasiwa yang masih terdampak banjir guna ditindak lanjuti apakah bantuan tersalurkan merata ke seluruh mahasiswa. Para dosen juga tak henti-hentinya memantau keadaan mahasiswa-mahasiswanya melalui chat whatsapp maupun telegram yang sudah dikoordinir untuk mempermudah mahasiswa dalam mengakses info terkini mengenai pembaharauan kondisi banjir maupun pendistribusian bantuan.
Unissula dengan cepat tanggap bahkan dari hari pertama banjir melanda, mengerahkan bantuan-bantuan kepada para mahasiswanya yang terdampak banjir. Bantuan yang diberikan berupa bantuan logistik berupa makanan, dan obat-obatan yang diantarkan ke tiap-tiap kos mahasiswa. Unissula juga mendirikan posko-posko bantuan di beberapa titik seperti di Kaligawe dan Genuk. Tak hanya itu, evakuasi bagi mahasiwa yang sudah tidak bisa bertahan di kos  juga dilakukan. Para mahasiswa di evakuasi ke wilayah kampus tepatnya untuk putri di Pesantren Mahasiswa Putri dan putra di Masjid Abu Bakar Assegaf Unissula. Evakuasi ini dilakukan guna mempermudah mahasiswa dalam bertahan hidup di tengah banjir. Dimana diketahui pada saat banjir melanda telah dilakukan pemadaman listrik selama beberapa hari dan banyak juga warung sembako maupun warung makan yang tutup.
Peristiwa ini tak hanya berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari yang menjadi terhambat. Kita bisa belajar tentang sila ke tiga Pancasila yaitu "Persatuan Indonesia" yang terlihat dari banyaknya civitas akademik yang berupaya membuat banjir agar cepat surut. Setelah banjir surut, seluruh warga kampuspun bergotong royong membersihkan kampus dimana momen ini memang langka. Tidak lupa, momen memberikan bantuan mulai dari memasak kemudian membungkus nasi dengan kerja sama yang cepat dan efisien serta pendistribusiannya yang dilakukan secara maksimal agar teman-teman yang masih berada di kos tidak sampai kelaparan. Insyaa Allah hal tersebut dapat membantu teman- teman untuk bertahan hidup ditengah dampak banjir.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat."
Rasa Kemanusiaan dan Persatuan bisa ditumbuhkan mulai dari diri kita sendiri maka, Insyaa Allah orang lain pun akan melakukan demikian. Seperti peristiwa banjir di Unissula tadi yang menyadarkan kita tentang kemanusiaan dengan langsung mengimplementasikannya. Kepedulian kita sangat dinantikan mereka yang membutuhkan, mari saling bergandengan tangan dalam menghadapi musibah yang menimpa saudara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H