"How can the heart travel to God when its chained by its blind desire?"
Rafael mengikuti bisikan itu lagi dan hatinya tak ragu sama sekali kali ini.
Ia sudah berkali-kali melakukannya sekarang, jadi ia tidak keberatan kalau harus melakukannya beberapa kali lagi. Hatinya benar, ia melakukan ini bukan karena ego, tapi demi kebaikan gadisnya.
Tenaganya habis, tapi api masih membara di matanya.
Hasratnya belum pupus. Ia sudah selangkah lebih dekat ke impiannya.
Sebentar lagi Aluna akan kembali padanya.
Tak peduli berapa penghalang yang menjauhkannya dari Aluna, ia akan selalu mendapatkan tempatnya di sisi gadisnya.
Penghalang... ulangnya dalam hati.
Benaknya membawanya kembali ke kali pertama ia melakukan ini demi gadis kupu-kupunya.
Ia ingat malam ketika hatinya memerintahkan dirinya untuk mengakhiri penderitaan Aluna. Ia membekap wajah perempuan tua yang membuat kupu-kupu kecilnya menderita. Perempuan itu mengaku ibunya, tapi Rafael tahu bahwa ia tak lebih dari seorang pezina yang memanfaatkan Aluna untuk mendapatkan uang dari ayahnya.
Entah bagaimana, wanita tua itu bisa meyakinkan ayahnya bahwa Aluna adalah anak mereka dan dengan licik, ia terus merongrong agar ayah memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Ayahnya yang naif tentu percaya. Dengan bodohnya ia mengirimkan uang bulanan untuk 'anak gelap'-nya tanpa ia tahu bahwa di belakangnya Aluna hidup kelaparan dan dididik untuk menjadi wanita distrik merah.Â
Ia sudah berkali-kali meminta Aluna untuk pergi dari rumah ibunya, lewat pesan-pesan anonim tapi itu belum cukup untuk membuat Aluna membulatkan tekatnya. Jadi Rafael membantunya. Ia dan seseorang yang ada dibenaknya memutuskan untuk menolong.
Ia ingat sengatan perasaan antara takut, benci, dan puas yang ia sesap kala itu. Itu kali pertama ia berbuat sesuatu untuk Aluna. Meski sudah beberapa tahun lalu, Rafael masih mengingat peristiwa itu seolah baru terjadi kemarin. Juga dengan peristiwa pembuktian cintanya untuk Aluna yang lain.
Ia menisbatkan dirinya sebagai kekasih sejati gadisnya dan sudah jadi tugas Rafael untuk membuat gadisnya bahagia. Oleh karena itu, selain si wanita tua Rafael juga melepaskan Aluna dari dua bibinya. Ia menyetrum keduanya hingga tewas.
Rafael harus melakukan itu karena alih-alih mengurusnya sebagai sanak saudara, kedua perempuan itu malah memaksa keponakan mereka itu kembali ke distrik merah agar menghasilkan lebih banyak uang untuk mereka. Wanita-wanita itu mengerikan.
Setelah dua bibi Aluna, ia juga membebaskan Aluna dari pria tua yang pernah menawarnya, tukang kebun yang memandangnya dengan pikiran kotor, 5 remaja yang berani menggodanya, setelah itu, pria ini.
Rafael selalu melakukannya dengan bersih dan membuat semua terlihat sebagai kecelakaan sampai akhirnya ulat bodoh ini datang. Â
Ia menendang pelan tubuh yang tergeletak di bawahnya. Itu tubuh Bayu. Darah segar mengalir dari balik punggungnya.
"Kau sudah kuperingati, jadi ini adalah pilihanmu..." desisnya kesal. Ia mengingat bagaimana kacaunya ia 2 tahun lalu, ketika ia tahu bahwa Aluna jatuh cinta pada si ulat ini.
Ketika Rafael dengan sabar memuja Aluna dari jauh si ulat sialan dengan berani mendekatinya. Si bodoh ini mengerti bahwa Aluna adalah kupu-kupu indah miliknya. Ia bahkan berhasil menjebloskan Rafael ke penjara.
Ia sesap rasa kesalnya, ia ingatkan dirinya bahwa si ulat ini sudah tak akan mengganggunya lagi. Bahkan di jelang akhir hayat, si ulat berhasil menggagalkan rencananya...
Untuk mengklaim Aluna sepenuhnya, dan membuat ia menjadi kupu-kupu indah di kotak kacanya.
Rafael menghela nafas.
Aluna adalah obsesinya yang panjang dan melelahkan tapi kini ia telah siap...
Apa pun yang akan terjadi, ia akan memasukkan kupu-kupunya ke kotak kaca malam ini.
---
Love is the most complex thing that can easily mistaken with lust or blinded by desire. Syaitan is know how a false love could weakling your heart and  blind your mind. But when you loving a person for the sake of your God you can be wide awake and instead of weakling, you heart can grow stronger. so, pour your love feeling to everyone in the name of Him. The most Compassion and Merciful.
Cerpen Sebelumnya
- DesoL -- Cintai Dia untukku
- Lilik Fatimah Azzahra -- Kupu-kupu di Sudut Kota
- Megaskp -- Aku Aluna, Bukan Pembunuh!
- Putri Apriani -- Malam yang Tak Terlupakan
- Pical Efron -- Lelaki dari Masa Lalu
- Tutut Setyorinie -- Dendam yang Belum Usai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H