Mohon tunggu...
nurlailiulfiyati
nurlailiulfiyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencari hiburan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rangkaian rasa

28 Desember 2024   21:20 Diperbarui: 29 Desember 2024   10:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku sendiri menelusuri lorong-lorong perkotaan 

Ditemani rintik-rintik nyanyian hujan 

Nyanyian hujan menyadarkan dari lamunan 

Lamunan akan rasa kerinduan

Setia dalam doa selalu ku adukan 

Ku harap tak hanya sebatas penantian 

Ku taruh harapan yang sangat mendalam 

Kepada seorang hamba pemilik rasa

Cinta dalam diam menjadi santapan harian 

Kadang rasa cemburu itu datang senantiasa 

Selalu ku kagumi dia dalam sepi

Melangkah menuju syurgawi 

Bersamanya hanyalah mimpi

Senantiasa ku langitkan namanya 

Senantiasa ku adukan dirinya 

Berharap keajaiban menyelimuti dirinya 

Akan rasa ini yang menunggu tempat singgahnya 

Namun aku tersadar 

Terlalu berharap kepada hambanya

Terlalu kuat ikatan tuk bersandar

Maka hati akan terasa hampa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun