Pembangunan pertanian di Indonesia sudah mengalami perubahan dari pendekatan komoditi menjadi suatu pendekatan agribisnis. Pendekatan agribisnis atau pendekatan pembangunan pertanian dibentuk untuk menjadikan suatu sistem agribisnis yang lebih kuat dalam menghadapi suatu persaingan dan untuk pemerataan kesinambungan yang terjadi antar sektor dan antar wilayah. Pembangunan pertanian dibentuk melalui sistem agribisnis agar dapat bersaing dengan usaha yang lainnya dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat khususnya petani sehingga petani dapat memiliki hidup yang lebih baik. Dalam penerapan sistem agribisnis perlu adanya suatu teknologi yang canggih agar komoditas yang sedang dibudidayakan dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan beberapa sistem pelayanan yang dapat membantu proses pengembangan pertanian di Indonesia untuk menjadi lebih baik agar dapat bersaing di era sekarang.
        Dalam mengembangkan usaha pertanian memerlukan suatu modal yang sangat besar untuk dapat mencapai tujuan dan menghasilkan hasil yang maksimal, yang mana pada kenyataannya bahwa kondisi pertanian di Indonesia memiliki sistem pertanian yang terbilang sangat lemah, persediaan fasilitas yang kurang memadai seperti teknologi yang dibutuhkan dalam pertanian, pelayanan yang tidak memadai seperti kurangnya penyediaan peminjaman modal untuk petani dalam membudidayakan komoditas pertanian, sistem pemasaran yang dapat menguntungkan petani dan lainnya. Dari permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi, maka diperlukan sebuah sistem yang mana sistem tersebut dapat meningkatkan dan mengangkat usaha kecil menjadi usaha yang lebih besar yaitu sistem kemitraan.
Kemitraan merupakan suatu usaha kerjasama antara usaha kecil dan usaha menengah maupun usaha besar yang mempunyai suatu prinsip untuk saling menguntungkan dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah adanya persaingan yang tidak sehat dalam usaha. Menurut Harisman (2017), kemitraan dibentuk untuk memberikan dampak positif terhadap para petani yang dapat saling menguntungkan bukan hanya menguntungkan pelaku utama atau perusahaannya saja, melainkan juga dapat menguntungkan para petani. Kemitraan menyediakan suatu pembinaan yang dapat bermanfaat jangka panjang sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi dalam pertanian Indonesia.
Menurut Alam (2017), konsep kemitraan yaitu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses perkembangan pertanian dan menjadi solusi dari permasalahan tersebut, serta menjadi pendorong untuk mengembangkan usaha kecil menjadi usaha yang lebih besar. Kemitraan dalam suatu usaha akan mencapai target atau tujuannya jika usaha tersebut memiliki suatu koordinasi yang baik dan berintegrasi dalam menjalankan program-program yang berada dalam usaha tersebut. Kemitraan dibangun untuk mengangkat usaha kecil menjadi usaha yang lebih besar. Kemitraan mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk meningkatkan pendapatan dari usaha kecil, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada suatu pedesaan dan wilayah, meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Kelapa sawit adalah tanaman yang berasal dari Afrika, yang mana pada zaman penjajahan Belanda membawa tanaman kelapa sawit untuk di tanam di Indonesia. Tanaman tersebut dapat tumbuh dengan subur di Indonesia karena tanaman tersebut hanya dapat tumbuh subur di daerah tropis, sehingga banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman kelapa sawit. Perkembangan kelapa sawit dari tahun ke tahun semakin meningkat dan dapat dikatakan memiliki perkembangan yang cukup pesat, sehingga perkebunan kelapa sawit dapat terus meningkat setiap tahunnya. Perkembangan kelapa sawit tersebut memberikan dampak positif terhadap masyarakat Indonesia sehingga dapat menjadi penyedia lapangan pekerjaan yang cukup untuk masyarakat Indonesia dan merupakan pekerjaan yang sangat menguntungkan.
        Kelapa sawit termasuk ke dalam kingdom plantae, divisi tracheophyta, kelas magnoliopsida, dan famili arecaceae. Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan dan menjadi bahan baku minyak, yang mana Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit kedua setelah Malaysia. Perkebunan kelapa sawit memberikan keuntungan yang sangat besar untuk devisa negara dan petani kelapa sawit. Oleh karena itu, perkebunan kelapa sawit memiliki lahan yang sangat luas di Indonesia dan pemerintah selalu mengusahakan untuk tetap menjaga keberadaan kelapa sawit di pasar nasional dan internasional. Oleh karena itu, demi tetap mempertahankan kelapa sawit dibutuhkan sebuah pola kerjasama dan saling menguntungkan semua pihak yang disebut dengan kemitraan yang dibentuk untuk mempertahankan keberlanjutan kelapa sawit.
        Dalam kemitraan kelapa sawit, petani memiliki peran yang sangat penting dalam keberlanjutan kelapa sawit. Pola kemitraan pada kelapa sawit merupakan suatu kelembagaan yang dibentuk oleh pemerintah untuk mempermudah para petani dalam bekerja sama dengan perusahaan atau korporasi. Tujuan dalam membentuk kemitraan kelapa sawit adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan pemerataan kesempatan ekonomi.
        Pendekatan agribisnis atau pendekatan pembangunan pertanian dibentuk untuk menjadikan suatu sistem agribisnis yang lebih kuat dalam menghadapi suatu persaingan dan untuk pemerataan kesinambungan yang terjadi antar sektor dan antar wilayah. Pembangunan pertanian dibentuk melalui sistem agribisnis agar dapat bersaing dengan usaha yang lainnya dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat khususnya petani sehingga petani dapat memiliki hidup yang lebih baik. Kemitraan merupakan suatu usaha kerjasama antara usaha kecil dan usaha menengah maupun usaha besar yang mempunyai suatu prinsip untuk saling menguntungkan dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah adanya persaingan yang tidak sehat dalam usaha. Kemitraan dalam suatu usaha akan mencapai target atau tujuannya jika usaha tersebut memiliki suatu koordinasi yang baik dan berintegrasi dalam menjalankan program-program yang berada dalam usaha tersebut. Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan dan menjadi bahan baku minyak, yang mana Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit kedua setelah Malaysia. Oleh karena itu, perkebunan kelapa sawit memiliki lahan yang sangat luas di Indonesia dan pemerintah selalu mengusahakan untuk tetap menjaga keberadaan kelapa sawit di pasar nasional dan internasional. Dalam kemitraan kelapa sawit, petani memiliki peran yang sangat penting dalam keberlanjutan kelapa sawit. Pola kemitraan pada kelapa sawit merupakan suatu kelembagaan yang dibentuk oleh pemerintah untuk mempermudah para petani dalam bekerja sama dengan perusahaan atau korporasi.
Daftar Pustaka
Alam, A, S. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Kemitraan antara Petani Budidaya Jamur Tiram dengan CV. ASA Agro Corparation. Agroscience. 7(1): 214-219.
Harisman, K. 2017. Pola Kemitraan antara Petani dengan PT. Indofood Fryto-Lay Makmur Pada Usahatani Kentang Industri Varietas Atlantik. ISSN. 10(1): Â 102-116.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H