Mohon tunggu...
Nurlaili Ismiati
Nurlaili Ismiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2023 Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

FBS Mengabdi: Implementasi Metode Penceritaan untuk Pengembangan Keterampilan Berbahasa Siswa di SD Ngijo 2

31 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 31 Oktober 2024   18:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Observasi di SD Ngijo 2 / dok. tim

Bercerita adalah kegiatan menyampaikan cerita, baik berupa informasi, pengalaman, atau imajinasi, yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Di Sekolah, terutama di Sekolah Dasar, bercerita biasanya dilakukan oleh guru atau siswa untuk menyampaikan ide, perasaan, dan nilai-nilai kepada pendengar atau pembaca. Kegiatan ini sering menggunakan berbagai media, seperti buku cerita, gambar, atau alat peraga, yang membantu siswa untuk lebih memahami dan menikmati cerita yang disampaikan.

Bercerita sangat penting dalam membantu siswa SD mengembangkan keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan ini, siswa belajar mendengarkan cerita dengan baik, memperhatikan alur dan detailnya, sehingga kemampuan menyimak mereka semakin terasah. Selain itu, dengan bercerita, siswa juga dilatih untuk berbicara secara runtut dan jelas, memperkaya kosakata mereka, serta belajar menyusun kalimat yang mudah dipahami. Kegiatan bercerita juga memotivasi siswa untuk lebih tertarik membaca dan menulis, karena mereka terpapar pada berbagai kata, gaya bahasa, dan cara menyusun cerita yang menarik. Tidak hanya itu, bercerita juga mengembangkan imajinasi mereka serta pemahaman terhadap pesan atau nilai-nilai dalam cerita. Dengan bercerita mereka dapat memahami makna dalam bahasa, termasuk pesan-pesan yang tersembunyi dalam cerita yang akan membantu mereka dalam memahami berbagai teks dan situasi bahasa sehari-hari.

Dalam kegiatan FBS mengabdi, implementasi wacana penceritaan kami terapkan di SD Ngijo 2 yang dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut.

1. Tahap Observasi 

Pada tahap ini, kami melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi mengenai situasi atau permasalahan yang ada di SD Ngijo 2 pada tanggal 10 Oktober 2024. Observasi ini dilakukan untuk memahami kebutuhan atau kondisi yang akan dibantu atau dikembangkan. Dengan mengumpulkan data melalui wawancara, survei, atau pengamatan langsung, kami dapat merencanakan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Observasi yang kami lakukan menghadiri permasalahan mengenai kurang minatnya siswa-siswi dalam literasi. Maka dari itu, kami merencanakan untuk memberikan implementasi wacana penceritaan dengan menanamkan literasi melalui kegiatan bercerita.

2. Tahap Pelaksanaan 

Gambar 2. Pelaksanaan pengabdian/ dok. tim
Gambar 2. Pelaksanaan pengabdian/ dok. tim

Pada tahap ini, kegiatan yang direncanakan dilaksanakan, seperti pelatihan, pemberian materi, atau kegiatan praktis yang dapat memberikan manfaat langsung. Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2024, dimana sasarannya adalah kelas III dan IV SD Ngijo 2. Kami menggunakan media berupa wayang gambar untuk bercerita agar suasana kelas menjadi menyenangkan. Lalu, poster tambahan juga kami gunakan dalam penyampaian materi mengenai bercerita.

3. Penyerahan produk

Gambar 3. Penyerahan Produk / dok. tim
Gambar 3. Penyerahan Produk / dok. tim

Pada tanggal 24 Oktober 2024, kami kembali ke sekolah guna menyerahkan media berupa poster untuk dipajang di Mading dan digunakan sebaik-baiknya. 

Penerapan metode penceritaan di Sekolah Dasar sangat bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Melalui kegiatan bercerita, siswa belajar mendengarkan dengan baik dan berbicara dengan jelas serta teratur. Selain itu, penceritaan dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca dan menulis, serta pemahaman bahasa, dan daya imajinasi mereka. Harapannya dengan bercerita, siswa juga diajak memahami pesan atau nilai moral dalam cerita yang dapat membantu membentuk kemampuan berpikir kritis dan empati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun