Seorang ahli di bidang berkembangan prososial yakni Nancy Eisenberg mengemukakan 5 tahapan dalam perkembangan perilaku prososial anak yang dapat diterapkan oleh tenaga pendidik dan orang tua untuk mengontrol perkembangan prososial anak-anaknya, diantaranya yakni:
- Berorientasi pada kepentingan pribadi
- Berorientasi pada kebutuhan
- Berorientasi pada penilaian orang lain
- Pada tahapan yang keempat dibagi menjadi dua yakni tahap munculnya kemampuan reflektik dan empati serta tahapan transisi
- Berorientasi pada nilai-nilai moral yang telah terinternalisasi dalam diri
Dalam proses perkembangan emosi prososial pada anak usia dini tentunya peran orang tua sangat diperlukan. Apa sajakah perannya?
1. Orang tua sebagai dukungan dan kehangatan bagi anak
Kondisi orang tua yang hangat tentu sangat berpengaruh dalam proses perkembangan anak khususnya dalam kognitif anak. Mengapa bisa demikian? sebab hubungan orang tua yang dekat dengan anaknya akan menjadikan anak merasa bahwa dirinya diterima dan dilindungi. Sebaliknya dengan anak yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan orang tuanya maka anak akan merasa diacuhkan dan dijauhi. Maka suasana hangat dalam keluarga tentu berpengaruh pada aktivitas sosial anak, termasuk prososial.
2. Kontrol dan pembiasaan disiplinÂ
Perlu diperhatikan oleh para orang tua, bahwasannya kontrol disiplin tentu diperlukan dalam proses perkembangan anak usia dini guna membentuk kepribadian yang konsisten. Namun banyak orang tua yang masih salah beranggapan bahwa mengontrol anak tanpa memberi kebebasan anak untuk menentukan haknya sendiri lebih baik.Â
Padahal nyatanya kontrol yang berlebihan justru membuat anak cenderung sulit untuk diajak kompromi karena dari dini ia tidak diberikan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri. Maka sikap pengasuhan demokratis perlu diterapkan kepada anak.
3. Keterlibatan orang tua
Keterlibatan yang dimaksud di sini yakni ketertarikan orang tua untuk mengetahui perkembangan anaknya dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H