Mohon tunggu...
Nur Laili Hawa
Nur Laili Hawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hi selalu semangat dimanapun kalian berada wahai generasi Indonesia maju!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Perkembangan Moral Anak Usia Dini dengan Lingkungan Sekitarnya

29 November 2022   23:58 Diperbarui: 30 November 2022   00:10 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman bagaimana kabarnya? semoga baik di mana pun kita berada aamiin...

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan Moral. Sebagai manusia yang hidup sebagai mahkluk sosial tentu kita memerlukan bekal untuk menjadi individu yang baik dan berkualitas sehingga dapat diterima di dalam masyarakat serta lingkungan.

Begitu pula dengan anak usia dini yang memerlukan bekal untuk membentuk kepribadian yang baik dan berkualitas agar dapat diterima dalam lingkungannya. Sebelum kita bahas lebih lanjut mari kita baca terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan..

Moral?

Moral merupakan suatu aspek yang bersangkutan dengan masyarakat. Di mana kita sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan masyarakat wajib mematuhi peraturan yang ada dalam masyarakat tersebut yang tidak jauh dari norma kelembagaan, hukum atau etika. Setiap wilayah pasti memiliki nilai moral yang berbeda-beda, contohnya seperti di negara kita yakni Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, salah satunya yakni suku Jawa. 

Pada suku Jawa panggilan antara teman sebaya dengan orang yang lebih tua itu berbeda yakni jika kepada teman sebaya dapat memanggil dengan panggilan "sampean" sedangkan kepada orang yang lebih tua "panjenengan". Jika salah menyebut atau sengaja disalahkan maka itu termasuk perbuatan yang dianggap tidak sopan oleh masyarakat suku Jawa. 

Tentunya nilai moral tidak hanya berlaku pada lingkungan suka Jawa saja namun juga di belahan bumi mana pun. Sebagai tenaga didik dan orang tua tentunya kita perlu mengenalkan serta menerapkan moral kepada anak-anak kita sedari dini supaya anak dapat berkembang dan memiliki kepribadian baik dan berkualitas yang akan dibawanya hingga ia dewasa kelak. Salah satu ilmuwan bernama Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral anak usia dini.

Pada penelitiannya Kohlberg membagi menjadi tiga tahapan diantaranya yakni:

  • Tahap pra-konvesional 

Fase ini merupakan tingkatan terendah di mana pada fase ini anak diajarkan antara yang baik dan buruk yang akan diterapkan melalui imbalan ataupun hukuman agar anak semangat berproses. Biasanya fase ini terjadi pada anak berusia 4 tahun dan 10 tahun

  • Tahap konvesional

Pada tingkatan ini anak anak hanya mengikuti harapan keluarga serta norma yang berlaku pada masyarakat di lingkungannya yang dianggap lebih penting

  • Tahap pasca-konvesional

Pada fase ini dicirikan dengan adanya dorongan utama untuk menuju prinsip-prinsip moral otonom, mandiri, adanya validasi, dan penerapan, terlepas dari orientasi kelompok.

Lalu apa sajakah yang dapat mempengaruhi perkembangan moral ?

  • Lingkungan keluarga 

Suasana di dalam lingkungan keluarga tentunya juga sangat berpengaruh bagi perkembangan moral anak. Khususnya mengarah pada pola asuh orang tua dan praktik disiplin yang efektif. Pola asuh orang tua tentunya perlu mengenalkan anak terhadap apa itu aturan atau etika menjadi mahkluk sosial, mengajarkan benar dan salah, serta memberikan contoh penerapan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu praktik disiplin yang sangat perlu diterapkan sejak anak usia dini antara lain yakni tidak memanjakan anak secara berlebihan dengan tidak selalu menuruti apa saja yang diinginkan oleh anak, sehingga dengan begitu anak dapat belajar arti meredam ego serta menaati peraturan yang ada pada masyarakat sehingga anak dapat diterima dengan baik dalam lingkungan masyarakat.

  • Hubungan teman sebaya

Sejak anak usia dini teman sebaya sudah menjadi peran positif untuk kemungkinan anak dapat berpandangan lain dan mengetahui letak salah dan benar. Saat anak bermain bersama teman sebaya, anak akan bermain secara spontan alias tidak ada rekayasa. 

Saat itulah anak dapat belajar arti sportif, jujur, serta lapang dada. Persahabatan juga dapat memberikan konteks untuk sebuah perkembangan dan pertumbuhan terhadap kepekaan moral. Di mana anak menjalani timbal balik yang saling menguntungkan anatar teman sehingga anak terlibat dalam kerjasama dan koordinasi.

  • Sosial terhadap perkembangan moral 

Di luar dari lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya, juga dipengaruhi oleh konteks sosial dan politik yang lebih besar. Yang dimana semakin bertambahnya usia, remaja akan memandang pengabdian masyarakat kurang sebagai kewajiban melainkan sebagai kegiatan yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun