Secara konseptual perkembangan moral menyangkut bidang yang sama dengan agresif yakni menyebabkan atau mencegah bahaya, mempertahankan atau melanggar norma keadilan, dan menunjukkan kepedulian.Â
Sebagai orang tua dan tenaga didik yang dapat dilakukan pertama yakni memberilakan contoh perilaku nonagresif yang akan menjadi patokan anak untuk menirukan orang-orang di sekitarnya, lalu juga memberikan pengetahuan kepada anak bahwa perilaku agresif itu tidak baik serta merugikan banyak pihak. Selain itu perilaku agresif pada anak dapat diantisipasi dengan cara: Â
- Memahami dan menerima pribadi anak (Bagi orang tua dan guru memahami anak merupakan hal yang mutlak. Terutama terhadap anak agresif yang membutuhkan bantuan. Dengan memahami pribadi anak dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dan simpati. Hal tersebut dapat menjadi pondasi awal untuk mengarahkan anak pada perilaku nonagresif)
- Melakukan catharsis (yakni sebuah kegiatan yang mengalihkan perilaku agresif ke kegiatan yang positif. Contohnya seperti anak yang suka menendang perabotan saat marah maka bisa dialihkan dengan mengajak anak bermain sepak bola dll)
- Menciptakan lingkungan nonagresif (Lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku yang dilakukan oleh anak maka dari itu penciptaan lingkungan yang positif sangatlah penting untuk masa tumbuh kembang anak demi kesejahteraan anak di masa yang akan datang)
- Ciptakan PAKEM atau pelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ( Guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga anak dapat terhindar dari frustasi yang akan menyebabkan agresi)
Sebagai orang tua dan tenaga pendidik sangat perlu memperhatikan perkembangan anak agar dapat mendeteksi perilaku agresif dan kekerasan pada anak sehingga bisa langsung diarahkan pada perilaku yang benar atau positif agar tidak terbawa dan tidak menjadi kepribadian anak hingga dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H