Mohon tunggu...
Nur Laili
Nur Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang remaja yang mengenyam Pendidikan di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Yang memiliki cita-cita setinggi langit, salah satu dari banyak orang penyuka senja. Bingung dengan hobinya sendiri, akan tetapi membaca menjadi hobi barunya. Mempunyai moto "jika belum mencoba, jangan bilang tidak bisa".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Dan Stratifikasi Sosial, Konsep Stratifikasi DanPenyebab nya

19 Desember 2024   16:23 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kelas Sosial Atas

Kelas atas terdiri dari individu-individu kaya yang mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan mudah, bahkan terkadang secara berlebihan. Kelompok ini mencakup penguasa, tuan tanah, saudagar, pengusaha, konglomerat, kaum borjuis, kapitalis, dan bangsawan. Kelas sosial atas ini merupakan kelompok dengan jumlah paling sedikit dalam masyarakat.

2. Kelas Sosial Menengah

Kelas menengah terdiri dari individu-individu yang dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka. Anggota kelas ini meliputi pegawai negeri, petani, dan pedagang. 

3. Kelas Sosial Bawah

Kelas bawah adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang hidup dalam kekurangan atau kemiskinan, yaitu mereka yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar.Kelompok ini mencakup rakyat biasa, buruh, dan penganggur.

Dampak stratifikasi sosial, dalam dampak positif ini meliputi motivasi individu, kemampuan bersaing, dan mobilitas sosial. Dan dampak negatif tersebut bisa termasuk eksklusivitas, sikap meremehkan, ego yang tinggi, dan konflik antar kelompok. 

berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan bahwa:

  • Peran Pendidikan dalam Stratifikasi Sosial.

Pendidikan berfungsi sebagai alat mobilitas sosial. Individu yang mendapatkan pendidikan tinggi cenderung memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan meningkatkan status sosial mereka. Namun, akses yang tidak merata terhadap pendidikan berkualitas dapat memperkuat stratifikasi yang ada.Misalnya, siswa dari keluarga berpenghasilan rendah sering kali menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan yang berkualitas, yang mengakibatkan mereka terjebak dalam siklus kemiskinan. Namun terdapat lembaga yang memastikan akses pendidikan yang merata bagi semua siswa meskipun terdapat stratifikasi sosial, pihak sekolah mempersilahkan siapa saja dapat belajar dan bersekolah di lembaga tersebut, juga tidak membeda-bedakan antara siswa dengan latar belakang ekonomi yang rendah dengan yang tinggi untuk masuk di kelas yang unggulan.

  • Dampak Stratifikasi Sosial terhadap Pendidikan

Stratifikasi sosial juga mempengaruhi sistem pendidikan. Sekolah di daerah yang lebih kaya sering kali memiliki sumber daya yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah di daerah miskin, yang dapat menciptakan siklus kemiskinan dan ketidakadilan pendidikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah, yang pada akhirnya mempengaruhi peluang mereka di masa depan. Dampak lain yaitu, pengaruh dari stratifikasi sosial terhadap pembelajaran serta interaksi antar siswa ialah terdapat sedikit banyak ada pengaruhnya, bagi kelas reguler mereka akan merasa kurang percaya diri, merasa minim pengetahuan, kurang pintar sehingga malu untuk bergabung dan berinteraksi dengan kelas yang unggulan. Namun, dengan demikian terdapat pula siswa yang tidak terlalu berpengaruh pada stratifikasi sosial mereka berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, memiliki semangat dan kemauan untuk belajar. Siswa-siswa ini sering kali berusaha untuk saling mendukung satu sama lain, menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas. Dengan adanya dukungan dari teman sebaya dan guru, mereka dapat mengatasi rasa minder dan berfokus pada pencapaian akademis. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana belajar yang inklusif, di mana semua siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk berkembang, terlepas dari latar belakang sosial mereka.

  • Pandangan Orang Tua dan pendidik tentang Pendidikan dan Stratifikasi

Wawancara dengan orang tua, siswa serta pendidik menunjukkan bahwa banyak yang menyadari adanya ketidakadilan dalam akses pendidikan. Mereka mengungkapkan harapan bahwa pemerintah akan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kurang beruntung untuk mengurangi kesenjangan sosial. Selain itu, banyak pendidik yang berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, meskipunmereka sering kali terbatas oleh sumber daya yang ada. Menilik dari kehidupan nyata yang terjadi di sekitar, terdapat layar belakang ekonomi kurang beruntung dan juga terdapat yang berlebih, keduanya dapat berprestasi apabila ada kemauan untuk belajar dan tetap semangat. Terdapat pula orang tua yang terus memberikan semangat kepada anaknya meski terdapat stratifikasi sosial dalam masyarakat, salah satu orang tua mengatakan pada anaknya "Man Jadda Wajadda, semakin bagus, kuat dan semangat maka usaha tidak akan mengkhianati hasil." Meskipun tergolong sebagai keluarga dengan ekonomi yang berbeda tetapi jika berusaha sebaik mungkin, besar kemungkinan pasti akan memiliki suatu prestasi yang akan diraih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun