Mohon tunggu...
Nur Laili
Nur Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang remaja yang mengenyam Pendidikan di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Yang memiliki cita-cita setinggi langit, salah satu dari banyak orang penyuka senja. Bingung dengan hobinya sendiri, akan tetapi membaca menjadi hobi barunya. Mempunyai moto "jika belum mencoba, jangan bilang tidak bisa".

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memecahkan Masalah di Dunia Nyata Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Kreatif Peserta Didik

10 Juni 2024   00:04 Diperbarui: 10 Juni 2024   00:59 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran berbasis proyek disebut sebagai metode pengajaran yang memanfaatkan permasalahan sebagai dasar pembelajarannya. Tujuannya adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami dan menggunakan materi yang diberikan. Model ini menggunakan strategi kontekstual, yang artinya pembelajaran dikaitkan dengan situasi nyata dan permasalahan yang dihadapi siswa. Pendekatan ini dapat membantu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan terlibat dalam proyek-proyek yang menantang, siswa dilatih untuk, mempertimbangkan berbagai aspek dalam menganalisis masalah, mencari solusi yang tepat.

Selain itu, model ini juga mencakup teori, membahas bagaimana mengevaluasi baik atau buruknya keputusan yang diambil sebagai solusi atas permasalahan. Jadi, siswa tidak hanya belajar memecahkan masalah, tetapi juga menilai efektivitas solusi yang mereka terapkan. Dalam model Pembelajaran ini, peserta didik lebih aktif dan inisiatif dalam proses belajar mereka sendiri. Peserta didk tidak hanya memperoleh pengetahuan secara pasif, tetapi terlibat secara langsung dalam mengerjakan proyek-proyek yang menantang. Pengalaman belajar menarik dan menyenagkan ini dapat memotivasi peserta didik usia dewasa untuk lebih terlibat dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada peningkatan hasil belajar.

Dengan metode pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat berpartisipasi secara langsung dalam proses belajar mereka. Mereka tidak hanya pasif menerima informasi, tapi aktif mengerjakan proyek-proyek yang relevan. Hal ini dapat membuat lingkungan belajar lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa, karena mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari dalam konteks yang nyata. Dengan kata lain, dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa memiliki peran yang aktif dan bertanggung jawab dalam proses belajar mereka, mulai dari  merancang,  mengumpulkan  informasi,  mengevaluasi,  hingga menghasilkan produk akhir. Suasana kelas juga mendukung kreativitas dan fleksibilitas.

Masalah yang rumit biasanya mempunyai lingkup yang luas, berdasarkan masalah lain, memiliki dampak besar, dan mementingkan kolaborasi kelompok serta penelitian yang mendalam untuk menyelesaikannya. Jadi, pembelajaran berbasis proyek menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, dengan tantangan masalah nyata yang kompleks, yang mendorong siswa untuk aktif belajar. keterampilan pemecahan masalah merupakan aktivitas mental yang kompleks. Dalam proses itu, seseorang mendapatkan informasi dan mengorganisasikannya menjadi struktur pengetahuan. Model pembelajaran ini sangat cocok digunakan. Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka untuk berkolaborasi dalam kelompok menyelesaikan tantangan yang kompleks.

Model ini tidak hanya bermanfaat untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi, tetapi juga dapat: 

  • Peserta didik lebih aktif dalam menyelesaikan masalah dan mendapatkan karya nyata seperti barang atau jasa.
  • Menumbuhkan prestasi akademik peserta didik.
  • Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
  • keterampilan komunikasi dan tanggung jawab peserta didik.
  • Menumbuhkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan berkolaborasi.
  • Peserta didik mendapatkan pengetahuan dan kompetensi melalui proses pembelajaran.

Pembelajaran berbasis proyek juga membuat proses mendidik menjadi lebih menarik bagi guru. Guru dapat lebih mudah berkomunikasi dan dekat dengan peserta didik, serta mendorong mereka untuk untuk bekerja keras dan mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan. Berdasarkan manfaat-manfaat model pembelajaran tersebut, kehadiran guru sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran dengan semua tahapannya dapat berjalan dengan baik. keberadaan guru di kelas sangat penting, hal ini karena anak-anak membutuhkan sosok model yang dapat mereka tiru, serta orang dewasa yang akan membimbing dan mengarahkan mereka untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Adapun tahapan penerapan pembelajaran berbasis proyek yaitu:

  • Menentukan tema proyek.
  • Perencanaan penyelesaian proyek
  • Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek.
  • Menyelesaikan proyek dengan perlengkapan guru.
  • Penyusunan laporan hasil proyek.
  • Evaluasi proyek dan hasil proyek.

Pembelajaran model berbasis proyek memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan semangat belajar siswa, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, memberikan pengalaman kepada siswa, dan melibatkan mereka dalam mengumpulkan informasi. Selain memiliki kelebihan pembelajaran model ini juga memiliki kelemahan diantaranya, pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya, membutuhkan biaya yang banyak, banyaknya alat yang harus disediakan, banyaknya tugas yang diberikan, peserta didik yang memiliki kelemahan akan mengalami kesulitan, dan dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik  pembelajarannya.

Tujuan utama pembelajaran berbasis proyek adalah memberikan pemahaman dan pandangan yang luas kepada peserta didik ketika mereka dihadapkan pada permasalahan- permasalahan nyata secara langsung. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang mereka temui secara langsung, untuk melatih dan membiasakan peserta didik untuk berpikir secara kritis. Dengan terlibat langsung dalam mengerjakan proyek-proyek nyata, peserta didik akan terbiasa menelaah masalah, mencari solusi, dan membuat keputusan dengan pemikiran yang mendalam dan untuk memperluas wawasan dan pemahaman peserta didik. Ketika dihadapkan pada tantangan-tantangan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun