Mohon tunggu...
Nurlaila Safira
Nurlaila Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, Mendengarkan Musik, Berolahraga ( basket dan Badminton )

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Transisi Televisi Analog ke Digital di Indonesia

3 November 2022   19:01 Diperbarui: 3 November 2022   19:01 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr. Wb

Perkenalkan nama saya Nurlaila Safira. Saya merupakan salah satu mahasiswa dari juran Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta. Pada kesempatan ini saya akan menuliskan artikel popular akan membahas tentang sejarah televisi di Indonesia, migrasi televisi analog ke digital, dan keuntungan -- keuntungan yang akan didapatkan.

Televisi sebagai media komunikasi massa yang berkembang hingga sampai saat ini.  Televisi juga sering digunakan oleh masyarakat sebagai sarana mendapat informasi, hiburan, dsb. Televisi yang menjadi salah satu media komunikasi massa juga memiliki dampak yang kuat dalam membentuk opini public.

Televisi pertama kali ditemukan oleh Joseph Mc Graham dari Santham. Diawali dengan adanya sebuah penemuan dasar gelombang elektomagnetik oleh penemu Joseph dan Michael Faraday di tahun 1831 dan kemudian berkembang pesat mengenai teknologi komunikasi elektromagnetik.

Di Indonesia televisi memiliki sejarah yang sangat panjang namun akan diringkas secara singkat. Sejarah televisi di Indonesia pertama kali dimulai disiarkannya TVRI pada tanggal 17 Agustus tahun 1962 dengan menyiarkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Perayaan kemerdekaan yang diadakan di gedung istana presiden, Bogor, Jawa Barat. 

Kemudian berkembang dengan munculnya stasiun televisi swasta di Indonesia pertama kali diawali oleh RCTI yang berbasis sistem siaran SST(Siaran Saluran Terbatas), pemilik dari saluran swasta pertama kali ini adalah Bambang Trihatmodjo dan Peter Sondakh, dan diresmikan pada 24 Agustus 1989, dengan cakupan siaran di Jakarta, pendapatannya sendiri diperoleh dari iklan yang mencapai 15% dari jam siarannya. 

Stasiun televisi swasta ke-2 adalah SCTV, Siaran pertelevisian ini diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1990 dengan cakupan wilayah Surabaya dan sekitarnya. Saluran ini dimiliki oleh raja bioskop Sudwikatmono dan Henry.

Kemudian televisi terus berkembang hingga saat ini dan terjadilah transisi TV analog ke digital. Tepat pada tanggal 2 November 2022, Kementerian  Kominfo resmi melakukan transisi siaran  televisi analog ke digital ( analog switch off  atau ASO ) di Jabodetabek dan 222 kota di Indonesia. Dengan adanya keputusan ini menimbulkan banyak pro dan kontra dimasyarakat Indonesia. Kebanyakan masyarakat pedalaman ( rumah tangga miskin ) masih menggunakan televisi analog karena kurangnya fasilitas saluran internet di rumah mereka. Namun

Migrasi siaran televisi analog ke digital sendiri merupakan komitmen seluruh negara, termasuk Indonesia, yang tergabung dalam International Telecommunication Union (ITU).

Dengan adanya migrasi ini, dibutuhkan Set Top Box (STB) untuk menikmati siaran TV digital. Tetapi, perlu diketahui tidak semua televisi membutuhkan Set Top Box hanya TV analog dan TV belum dibekali fitur DVB-T2 yang perlu dipasang set top box. 

Setelah diberlakukannya penerapan transisi televisi analog ke digital kementerian Kominfo dan lembaga yang menjadi penyelenggara multipleksing siaran digital memberikan subsidi berupa set top box kepada rumah tangga miskin yang memiliki perangkat televisi analog dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar mendapatkan subsidi set top box dari pemerintah. Jika ingin membeli set to box akan dikenai biaya seharga Rp. 200.000,00 rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun