Dengan cepat Kandi menghindar dan berguling ke tanah, Kandi segera mengambil anak panahnya dan mengarahkan ke preman itu. Suttt ... dengan tepat panah Kandi berhasil mengenai jakun preman tersebut sehingga pisau yang dibawanya terlepas. Kemudian Kandi cepat mengambil panah dan hendak mengarahkan panahnya ke preman berambut jabrik. Namun secara tiba-tiba teman lain mengambil panah Kandi kemudian menginjaknya sampai rusak. Kandi yang melihat panahnya dirusak menjadi marah dan menghajar preman itu sampai babak belur. Ketiga preman itu pun melarikan diri.
Kandi berjalan mengambil panahnya yang rusak dan menghampiri anak SMP itu.
"Kamu gak papa dek? Ada yang luka gak?" Tanya Kandi.
"Aku gak papa kak. Makasih kakak sudah nolong aku. Kakak keren banget melawan para preman itu." kata anak SMP.
"Iya sama-sama dek, udah sana cepet pulang nanti orang tuamu khawatir." Kata Kandi
"Iya kak, namaku Bunga. Kakak hebat deh kayak Sri Asih. Kakak pahlawanku." Sahut Bunga.
"Bukan Asih tapi Kandi. Nama kakak Kandi dek." Jawab Kandi.
Setelah mengobrol dengan Bunga, Kandi melanjutkan perjalanan pulang. Seminggu kemudian, pagi itu Kandi berjalan menuju kelas, dia melihat teman-temannya fokus pada hape masing-masing. Kandi yang penasaran pun menghampiri Sekar dan bertanya.
"Pagi Kar, itu pada ngapain sih? kok liat hape semua?" Tanya Kandi.
"Ini loh Ndi, ada video viral siswi SMA kita ngehajar preman." Jawab Sekar.
Kandi pun segera melihat hape Sekar yang menampilkan perkelahian siswi dengan preman, Kandi merasa terkejut ternyata video tersebut adalah dirinya yang minggu lalu berkelahi melawan preman.