Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di desa Gotputuk mahasiswa KKN RDR Â angkatan 77 kelompok 07 UIN Walisongo Semarang mengadakan program kerja bimbingan belajar kepada siswa siswi dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Bimbingan belajar diadakan pada hari Senin sampai hari Jum'at pukul 15.00- 17.30 WIB yang bertempat di rumah Bapak Nyarianto.Â
Dalam program kerja bimbingan belajar mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang memberikan pendampingan belajar kepada siswa-siswa untuk mencapai hasil belajar baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.Â
Dalam proses pembelajaran mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang menggunakan strategi active learning yang diaplikasikan melalui beberapa model pembelajaran seperti card short, jigsaw, dan talking chips. Beberapa model pembelajaran yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa serta meningkatkan kemandirian siswa dalam menggali informasi.
Dalam bidang pendidikan keagamaan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan TPQ An-Nur dan madin An-Nuroyya memberikan beberapa materi keagamaan seperti fikih, akidah, akhlak, dan tajwid. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari senin sampai jum'at pukul 13.00 WIB bertempat di TPQ An Nur dan madin An-Nuroyya.Â
Program kerja selanjutnya adalah setiap hari kamis malam mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang  berkolaborasi dengan jamaah muslimat desa Gotputuk untuk melaksanakan kegiatan barzanji yang diadakan di rumah warga secara bergilir. Dalam pelaksanaannya mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang bertugas membaca barzanji dan memberikan pesan kebaikan yaitu mauidhoh hasanah kepada jamaah. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keagamaan  mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang juga turut andil dalam penanganan dan pencegahan covid 19 melalui program kerja pembagian masker secara gratis kepada masyarakat.Â
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi  rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam memakai masker dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berlalu lalang tanpa memakai masker. Masker dibagikan secara gratis pada 17 Oktober kepada masyarakat di jalan maupun di tempat perbelanjaan kepada orang yang belum mengenakan masker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H