Mohon tunggu...
nurlaila
nurlaila Mohon Tunggu... Dosen - dosen

saat ini saya aktif sebagai pengajar di Universitas Siliwangi tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tim Dosen Universitas Siliwangi Mengembangkan Media "Kalender Baby Food" untuk Ibu yang Memiliki Bayi Stunting di Tasikmalaya

18 September 2023   07:00 Diperbarui: 18 September 2023   10:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Puskesmas Sariwangi 2022)

Kehadiran buah hati merupakan idaman setiap keluarga.  Sedari kecil hingga dewasa anak merupakan tumpuan yang diharapkan menjadi penerus orang tua. Pada sisi lain, anak rentan terhadap kesehatan, perundungan dan pergaulan. 

Oleh karenanya untuk menjadikan anak sukses dalam hidupnya, tak segan orang tua mengorbankan segalanya. Dalam aspek kesehatan, belum lama ini tim dosen dari Pendidikan Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya memperkenalkan media baru, kalender baby food. 

Namanya terasa asing di telinga kita, karena memang media ini baru diperkenalkan pada tanggal 7 Agustus 2023 dalam kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Awal mula ide ini muncul dari mencari sarana informasi yang praktis dan mudah digunakan dalam mengatasi stunting. Munculnya kalender sebagai media informasi karena orang telah terbiasa menggunakan kalander untuk mengatur waktu aktifitasnya, ujar Nurlaila ketua tim dosen sekaligus penggagas ide media kalender baby food.                 

Sementara itu dari catatan Puskesmas Sariwangi kasus stunting yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2022 di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi, dimana 178 kasus ditemui. Berdasarkan hasil obsrervasi tim penelitian ada 3 (tiga) faktor utama yang menjadi penyebab tingginya angka stunting; latar belakang pendidikan orang tua yang sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, mata pencaharian didominasi buruh tani, dan banyak pasangan nikah berusia dini. 

Masalah lainnya keterbatasan media yang digunakan dalam mempromosikan makanan sehat untuk balita stunting. Berbagai upaya penanggulangan yang solutif baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat telah banyak dilakukan ujar Ade Paridah, ahli gizi Puskesmas Sariwangi. 

Mulai dari pemberian gizi, penimbangan rutin, hingga pembersihan lingkungan serta evaluasi sanitasi telah menjadi kegiatan yang umum dilakukan bersama instansi terkait yang juga melibatkan dinas kesehatan, posyandu, dinas pertanian dan elemen masyarakat. Berikut grafik gambaran  perkembangan laju stunting di Kabupatan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pengembangan media kalander baby food dilaksanakan melalui proses penelitian dan pengembangan yang meliputi studi pendahuluan, pengembangan model dan validasi model. 

Validasi dilakukan dengan uji efektifitas secara terbatas dan luas dalam bentuk the one group pretest-posttest design. Dari data orang tua pemiliki balita stunting sebanyak 197 orang tua, ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dipilih 30 orang dengan rincian 5 orang pada saat uji terbatas dan 25 orang pada uji luas. 

Penelitian menggunakan metode R (penelitian) & D (pengembangan).  Out put penelitian berupa produk media print kalender yang berisi tentang daftar menu sehat, periode waktu pemberian maknan dan cara pengolahan yang mudah dipelajari dan dipraktekkan, imbuh Lilis Karwati angota tim dosen penelitian.

Dari hasil observasi di lapangan, dijumpai permasalahan yang menurut hemat penulis belum ditangani secara optimal. Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Sariwangi masih pada taraf normatif, seperti pemberian makanan sehat bentuk replika, pemberian menu tambahan bentuk kemasan, dan pemberian susu kemasan sebagai pelengkap penganti ASI secara priodik. 

Peran ibu pemiliki balita stunting di sini hanya sebagai pengguna/pemakai produk dan jasa belum kepada upaya peningkatan pengetahuan dan sikap. Pengetahuan dan sikap merupakan aspek penting yang mudah diukur, yang bisa dilihat sebelum atau sesudah kegiatan sosialisasi media kalender baby food. Agar mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan diakhir kedua situasi tersebut dilakukan evaluasi penilaian pada aspek perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan.

Informasi resep sehat ala media kalender baby food ini diyakini akan digemari oleh kaum ibu khususnya pemiliki balita stunting karena produk ini merupakan kebiasaan sehari-hari yang tak asing lagi, yaitu memasak. Apalagi media dilengkapi format tampilan gambar menu menarik dan resep makanan yang mudah disiapkan. Kalender membantu ibu untuk merencanakan menu makanan bayi mereka secara lebih teratur dan bervariasi. Dengan mengikuti resep dan jadwal yang tertera dalam kalender, ibu dapat memastikan bahwa anak mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan balita agar optimal. 

Selain itu, media kalender baby food juga bisa berisi informasi tentang perkembangan anak, seperti tahapan perkembangan fisik dan kognitif yang harus diwaspadai oleh orangtua. Ini membantu orang tua untuk memahami bagaimana cara terbaik merawat anak dalam setiap fase perkembangannya.

Pentingnya media kalender baby food tidak hanya terletak pada penyediaan resep makanan, tetapi juga dalam memberikan edukasi kepada ibu tentang pemberian gizi anak yang baik. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang nutrisi yang diperlukan oleh balita, ibu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih makanan untuk anak mereka.

Harapannya semoga kalender baby food dapat membantu ibu-ibu yang memiliki balita stunting dapat memberikan makanan terbaik dalam mengatasi masalah stunting yang sedang dihadapi.  ibu-ibu dapat mempraktekkan materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber. 

Dengan demikian peran ibu bukan hanya sebatas urusan rumah tangga dan anak sekaligus sebagai agen perubahan yang akan memberikan dampak signifikan menekan angka stunting di lingkungan kawasan Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Semoga…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun