Mohon tunggu...
Nurlaeli Mutamariah
Nurlaeli Mutamariah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Karawang Barat

Penulis pemula, ingin mencoba dan mencoba sesuatu yang baru...

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

"Preman Pensiun", FTV yang Kental Solidaritas

9 Mei 2020   12:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   12:26 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: IG @mnc_picture

Ujang, anak buah Kang Muslihat masih tetap setia kepada Kang Mus dengan bisnis kicimpringnya. Dia bahkan membantu Kang Mus supaya bisnis kicimpringnya kembali bangkit dari keterpurukannya. Ujang mencari rekan bisnis yang mau bekerja sama dengan mereka.

Kang Muslihat tetap sopan dan sangat perhatian kepada mertuanya Emak. Walaupun Emak kadang-kadang menjengkelkan dan Kang Mus sedang terpuruk usahanya, dia ingin menyenangkan hati mertuanya, mertuanya tidak ingin tahu kesulitan mereka.

Tokoh Cecep karena desakan ekonomi, dan istrinya menyuruh kembali ke bisnis lama, akhirnya kembali menjalankan bisnis lamanya di terminal walaupun sudah diperingatkan Kang Mus. Kang Mus walaupun sudah bukan bos mantan-mantan preman tetapi dia masih perhatian dan masih membantu mereka dan mereka tetap menganggap Kang Mus adalah bosnya.

Cecep yang kembali ke terminal karena keadaan dan menjadi bos menggantikan Bubun yang ditangkap polisi karena kasus pembelian motor yang tidak ada surat-suratnya. Cecep juga begitu perhatian dan selalu melindungi anak buahnya, Contoh Willy yang kesulitan, punya utang ke rentenir bekas utang Bubun dan ditagih terus oleh Silvia, Cecep menjanjikan akan membayarkan utangnya dengan syarat tertentu. Willy disuruh tinggal di terminal, dilarang keluar karena ada yang mengejar, orang suruhan Bubun.

Cecep juga perhatian kepada Aloy yang dikejar-kejar orang suruhan Bubun, karena Aloy berhianat menjadi anak buah Cecep. Aloy menelepon Cecep dikejar orang tetapi selamat karena dia tertabrak motor.

Cecep menyuruh Joy hati-hati dan disuruh pergi dari terminal untuk menyelamatkan diri dari kejaran orang-orang suruhan Bubun seperti Willy dan Aloy.

Satu lagu solidaritas yang muncul di FTV ini yaitu, Mawardi kepada Mamangnya Pipit. Mawar begitu setia kepada Pipit. Selalu ditengok dan diberi makanan karena Mawar tahu mamangnya tidak bekerja lagi. Dan yang lebih utama karena Pipit pernah membantu orang tuanya ketika kesulitan.

Itu hanya sebagian kecil saja solidaritas-solidaritas yang muncul di Preman Pensiun. Masih banyak rasa kekeluargaan dan kesetiakawanan di antara mantan-mantan preman dan tokoh-tokoh lainnya. Ceritanya sangat natural, tidak terlihat seperti akting.  

FTV ini memperlihatkan walaupun tokoh-tokohnya terlihat sangar tetapi di balik itu hatinya selembut salju. Hati nuraninya jalan. Top untuk Preman Pensiun. Semoga langgeng terus episode-episodenya, cari lagi cerita-cerita yang tidak membosankan penonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun