Mohon tunggu...
Nurlaeli Mutamariah
Nurlaeli Mutamariah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Karawang Barat

Penulis pemula, ingin mencoba dan mencoba sesuatu yang baru...

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mencari Ladang Amal Melalui Sedekah

8 Mei 2020   12:24 Diperbarui: 8 Mei 2020   12:25 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara sedekah berarti berbicara masalah keimanan dan rasa sosial karena sedekah itu perilaku manusia terhadap orang lain. Baiklah sebelum saya ulas tentang sedekah, saya kutip penjelasan sedekah dari Wikipedia. Sedekah (Bahasa Arab trnasliterasi: sadakah) adalam pemberian seorang muslim kepada orang lain secara suka rela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadist digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”

Di samping arti sedekah dari Wikipedia, saya kutip pula pengertian sedekah dari KBBI: pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi; derma.

 Di bawah ini saya kutip firman Allah (Al Quran) dan  hadist tentang sedekah.

 Allah berfirman:

            يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr’: 18)

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara mereka, ‘Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq‘, dan berkata malaikat yang lain, ‘berilah kebinasaan bagi orang yang kikir.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa sedekah itu amal baik yang harus kita kerjakan untuk bekal kita di akhirat. Sedekah itu menimbulkan kebahagiaan bagi orang lain atau menghubungkan kebahagiaan kita dengan orang lain (connecting happiness). Amal baik sedekah itu memberi sesuatu kepada orang lain yang sangat membutuhkan, baik kepada fakir miskin atau orang yang berhak menerimanya dengan suka rela atau ikhlas. Mengapa? Karena di dalam harta kita ada sebagian hak orang lain.

Banyak hal yang termasuk sedekah bukan hanya terbatas pemberian materi saja. Yang bisa kita sedekahkan itu diantaranya: senyum, tenaga, pikiran, materi (harta). Sedekah senyum, mengucap salam, menyapa orang lain bila bertemu itu sedekah yang paling mudah. Orang akan merasa senang atau mungkin berbahagia melihat kita tersenyum, mengucap salam ataupun menyapa. Bagaimana bila kita sudah tersenyum ataupun menyapa tetapi orang yang kita beri sedekah itu kurang respon? Kita ikhlas saja yang penting kita sudah memberikan sedekah. Berprasangka baik saja mungkin mereka sedang ada masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun