Hari ini Rabu 6 Mei 2020, Alhamdulillah umat muslim sedang melaksanakan ibadah saum Ramadan 1441 Hijriah hari ke-13. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah rukun Islam yang ke-4 ini sampai satu bulan penuh.
Kebahagiaan yang tidak terkira bagi umat muslim sejak menjelang bulan Ramadan sampai hari ini. Umat Islam menyambutnya dengan luar biasa walaupun di tengah wabah pandemi ini. Persiapan-persiapan dilakukan walaupun untuk tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pada bulan Ramadan kali ini kita harus menjalankan protokol kesehatan dari pemerintah bahwa ibadah di rumah. Salat tarawih yang biasa kita laksanakan di masjid bersama-sama sekarang dilakukan di rumah saja.
Walaupun ibadah di rumah saja tetapi kita bisa melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk, berjamaah dengan keluarga, insyaallah pahalanya sama.
Menjelang bulan Ramadan, iklan-iklan bertema Ramadan mulai muncul di televisi-televisi.Iklan-iklan dengan pesan religius mulai banyak dan beragam.
Macam-macam iklan tersebut di antaranya iklan sirup, biskuit, pasta gigi, obat kumur, margarin, rokok, dsb. Semua iklan tersebut tampilannya bagus dan berisi pesan yang religius.
Di antara iklan tersebut, ada satu iklan yang sangat berkesan di hati, iklan ini mengingatkan saya akan masa lalu ketika kecil bersama orang tua dan saudara-saudara saya di Bandung. Banyak kenangan dengan iklan ini yaitu iklan biskuit Khong Guan. Iklan Khong Guan ini iklan tahun 2017.
Sumber Video: Youtube IKLANESIA HD
Mengapa berkesan? Iklan ini dikemas secara apik dengan tampilan yang menarik. Menyajikan tiga adegan yang disertai dengan narasi berisi pesan yang sangat menyentuh. Ketiga adegan (scene) tersebut bercerita tentang berbagi dan kebersamaan.
Adegan pertama menggambarkan seorang lelaki yang diajak ikut ke sebuah mobil bak. Dia ikut menumpang di mobil tersebut di belakang. Bersama dua orang lelaki lainnya, mereka makan biskuit Khong Guan bersama-sama dengan tertawa dan terlihat mereka berbahagia. Pada adegan tersebut diiringi narasi berisi: “Ada tawa dan haru saat kita bertemu teman baru”.
Pada adegan kedua mendeskripsikan satu orang ibu pulang dari pasar keranjang belanjaannya jatuh dibantu ibu lainnya yang sama pulang dari pasar, dan di keranjang belanjaan ibu yang membantu tersebut berisi kue Khong Guan dan sayuran. Akhirnya mereka pulang bersama. Adegan ini diiring narasi berisi:”Ada cerita dan kehangatan ketika kita berbagi kesempatan”.
Scene ketiga menggambarkan seorang bapak dan istrinya yang menunggu kedatangan anak, menantu, dan cucunya untuk berlebaran di rumahnya. Bapak tersebut membuka simpanan uangnya yang disimpan di kaleng Khong Guan.
Membuka celengan untuk membeli makanan termasuk membeli Khong Guan. Bapak tersebut berbahagia menyambut keluarga anaknya dan di meja tersedia kue kaleng Khong Guan. Adegan tersebut bernarasi:”Ada kebahagiaan menanti saat kita memutuskan untuk berbagi karena kemenangan sejati datang dari hati”.
Iklan ini sangat berkesan bagi saya karena mengingatkan saya akan kenangan masa kecil bersama keluarga. Kenangannya ibuku guru yang hebat, ibu yang tangguh. Beliau pandai menjahit dan memasak. Setiap menjelang Idulfitri kami (ketiga anak perempuanya) selalu dibelikan baju yang sama masing-masing dua, satu buatan ibuku sendiri dan satu lagi beli dari toko.
Untuk persiapan kue-kue, ibuku membuat sendiri dengan resep-resep baru, beliau selalu bereksperimen kalau ada resep kue baru. Kami selalu membantu membuat aneka kue yang enak-enak. Di samping kue buatan sendiri ibuku selalu membeli kue kaleng yaitu kue Khong Guan. Kaleng-kaleng Khong Guan bekas tahun-tahun kemarin tidak dibuang tetapi dipakai untuk wadah kue buatan ibuku, kacang, rengginang, dan kerupuk.
Biskuit Khong Guan pada saat itu dan sampai sekarang juga berisi macam-macam kue kering yang sangat bervariasi dari segi bentuk dan rasa. Kami yang masih anak-anak menyukai itu. Kami selalu memilih kue kesukaan kami. Dan sampai sekarang saya selalu membeli kue itu tapi dalam kemasan yang kecil yang praktis untuk cemilan. Biar kata temanku kue jadul.
Sepengetahuan saya barangkali pada saat itu kue Khong Guan, kue pertama kue kaleng yang ada. Kalengnya bisa difungsikan untuk menyimpan kue yang lain agar tetap renyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H