Mohon tunggu...
Nur laela Sari
Nur laela Sari Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis

Saya suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa STAI Sirojul Falah Gelar Nobar dan Diskusi Film "Dirty Vote"

21 Februari 2024   04:30 Diperbarui: 21 Februari 2024   04:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Film dokumenter "Dirty Vote"

Bogor-Departemen Luar Negeri STAI Sirojul Falah menyelenggarakan Nobar dan Diskusi Film dokumenter  "Dirty Vote" bertempat di aula STAI Sirojul Falah pada Selasa kemarin (13/02/2024).  Kegiatan ini merupakan acara perdana di STAI Sirojul Falah. NOBAR ini berlangsung secara offline di aula STAI SIROJUL FALAH mengundang Kordinator Daerah BEM PTNU Bogor sekaligus MENLU STAI Sirojul Falah yakni Muhammad Rofiq.

"Atas nama DEMA STAI SIROJUL FALAH kami sangat apresiasi dan terima kasih kepada jajaran BEM PTNU Daerah/ Wilayah Bogor/Jawa Barat atas terselenggaranya NOBAR:"Dirty Vote" di aula STAI Sirojul Falah kabupaten bogor sebagai wujud nyata menyuarakan Persoalan terkait kondisi Politik Indonesia saat ini, banyak kecurangan yang terus saja terjadi oleh oknum-oknum tertentu," tutur Fattah Razaq Ketua Pelaksana NOBAR ini.

Mahasiswa Sirojul Falah itu menjelaskan bahwa seharusnya kegiatan nobar dan diskusi film tersebut seharusnya diadakan oleh mahasiswa-mahasiswa hukum, akan tetapi karena banyaknya mahasiswa sirojul falah yang menginginkan nobar dan diskusi tentang film tersebut.

“Hal ini ditunjukan banyaknya antusias mahasiswa dalam acara tersebut” tuturnya. 

NOBAR & Diskusi ini membahas tentang potret persoalan demokrasi dan Politik yang terjadi saat ini, bagaimana putusan MK beberapa waktu lalu, dan patut  seharusnya sebagai seorang Mahasiswa kita melihat banyak persoalan kemunduran demokrasi & menurunnya Politik Indonesia saat ini hanya untuk kepentingan semata. 

Benar sekali yang di jelaskan di dalam buku "bangsa yang mati karena politikus, bahwa politik di Indonesia ini jauh terbelakang dari bangsa-bangsa yang besar. Jadi seharusnya kita sebagai mahasiswa kita bisa melihat secara rasional di antara ketiga calon presiden dan wakil presiden ini mana yang mampu memimpin & mana yang tidak mampu, sangat di sayangkan ketika kepentingan membutakan segalanya.
"Dengan Nobar & diskusi ini, BEM PTNU Daerah/Wilayah Bogor/Jawa Barat & Departemen Luar Negeri  mencoba membantu memperjelas masalah yang dihadapi Demokrasi & Politik, terkhusus Mahasiswa STAI Sirojul Falah untuk terus mengedepankan Berfikir secara Rasional bahwa ketika peraturan di tubruk hanya untuk kepentingan semata tidak ada kata lain selain 'lawan'," pungkas Fattah Razaq.

Penulis : Nurlaela Sari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun