Mohon tunggu...
Nurlaela
Nurlaela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Saya seorang mahasiswi jurusan sastra Indonesia S1 yang hobi menulis cerita fiksi dan non fiksi serta tertarik dalam dunia akting.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Sunda, Mudah Dipahami namun Sulit Diucapkan

7 Juli 2022   16:23 Diperbarui: 7 Juli 2022   16:28 3042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa sunda adalah salah satu bahasa daerah yang masuk dalam kurikulum pelajaran sekolah, karenanya bahasa sunda dikenal luas tidak hanya pada daerah yang bermayoritas kan orang sunda, namun juga pada daerah dengan bahasa yang berbeda. Kita pasti pernah menemukan atau berada dalam situasi tidak bisa mengucapkan bahasa daerah tersebut padahal saat orang lain berbicara menggunakan bahasa daerah tersebut kita mengerti dan paham dengan apa yang di maksud, hal ini menjadi sesuatu yang membuat kita penasaran kenapa kejadian tersebut dapat terjadi. Untuk itu saya akan menjelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi, tetapi sebelum itu kita perlu mengenal dan mengetahui bagaimana cara mempelajari bahasa sunda terlebih dahulu:

  • Penambahan Huruf Vokal

Dalam belajar bahasa sunda tentu hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah bahasa, makna dan cara pengucapannya. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dalam bahasa sunda, penggunaan EYD dalam kalimat bahasa sunda tentu agak berbeda, dalam bahasa sunda ada penambahan huruf vokal yakni , e, dan eu. Huruf ini berbeda dari segi pengucapannya, contohnya pada huruf cara pengucapannya seperti kita mengucapkan kalimat 'Indonesia', 'enak'. Ember'. Sedangkan pada huruf vokal 'e'. Cara pengucapannya sama dengan mengucapkan kalimat 'meratapi', 'memeras', dan 'melakukan'. Lalu pada huruf vokal ketiga yakni 'eu' sebenarnya cara pengucapannya hampir sama dengan 'e' hanya saja lebih dalam atau medok pada huruf 'eu' tersebut contohnya. 'kadieu' (kesini), 'ngeunah' (enak), dan 'dangdeur' (singkong).

  • Tingkatan dalam Bahasa Sunda

Setelah belajar dan mengetahui penambahan huruf vokal pada bahasa sunda, maka mengetahui tingkatan dalam bahasa sunda juga sangatlah penting, seperti halnya bahasa jawa, bahasa sunda pun memiliki tingkatan seperti halus, kasar dan sedang. Contohnya pada kalimat (kamu) dalam bahasa sunda halus disebut 'anjeun', lalu pada bahasa sunda sedang yakni 'maneh' dan sunda kasar yakni 'sia'. Perbedaan ini terjadi pada beberapa daerah yang tertentu, seperti daerah Bandung yang mayoritasnya memakai bahasa sunda halus sedangkan pada daerah Banten, mayoritasnya cenderung menggunakan bahasa sunda sedang dan kasar.

Untuk lebih mudah belajar dan memahami tidak harus mempelajari ketiga tingkatan tersebut, Anda bisa mempelajari salah satunya tergantung dimana Anda akan tinggal atau beradaptasi dengan teman serta keluarga Anda. Dan setelah Anda berhasil mempelajarinya, hal sulit lainnya adalah mengucapkan dan berbicara menggunakan bahasa sunda. 

  • Faktor -- faktor yang mempengaruhi sulitnya berbicara menggunakan bahasa sunda:

Dalam belajar bahasa sunda hal sulit lainnya yang sering dihadapi adalah mengucapkan ucapan menggunakan bahasa sunda daripada memahami maksud bahasa itu sendiri. Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya berbicara menggunakan bahasa sunda yakni:

1. Tidak terbiasa menggunakan aksen sunda dan huruf vokal 'eu' dalam kalimatnya.

Dalam bahasa Indonesia vokal 'eu' hampir mirip dengan bunyi vokal 'e'. Saat berbicara bahasa sunda terkadang aksen yang seharusnya digunakan adalah 'eu' namun malah terdengar seperti bunyi vokal 'e', hal ini tentu terkesan aneh bagi sebagian orang khususnya orang sunda dan menjadi alasan mengapa lebih baik berbicara menggunakan bahasa Indonesia meski sudah mempelajari bahasa sunda

2. Ragu apakah yang diucapkan benar atau tidak.

Keraguan ini biasanya datang pada saat akan menjawab pertanyaan, ragu dengan makna dan arti yang akan disampaikan apakah sesuai dengan yang kita maksudkan atau sebaliknya.

3. Ragu bahasa sunda yang dipelajari adalah tingkatan kasar dan dianggap tidak sopan.

Hal ini sering menjadi faktor utama kesulitan berbicara menggunakan bahasa sunda, sebab beberapa orang yang ditemui terkadang menggunakan tingkatan bahasa sunda yang berbeda, sehingga  kita ragu apakah bahasa sunda yang akan kita ucapkan sesuai dengan tingkatan bahasa sunda nya atau tidak.

4. Ragu dalam menyusun kalimat

Contohnya pada kata 'atuh'. Pada kalimat "atuh di dieu" (ya di sini). Dengan "ngkin heula atuh" (nanti dulu sih). Penempatan kata 'atuh' didepan atau dibelakang kalimat memiliki makna yang berbeda. Hal ini menjadikan penyusunan kalimat bahasa sunda sulit diucapkan daripada memahami saat orang lain bertutur menggunakan bahasa sunda.

Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi seseorang kesulitan berbicara menggunakan  bahasa sunda, padahal ia memahami arti dan makna dari bahasa sunda tersebut saat orang lain berbicara menggunakan bahasa sunda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun