Mohon tunggu...
Nur Laela
Nur Laela Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - halo

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akankah Perubahan Lingkungan dapat Menggantikan Job Analysis?

12 Mei 2021   00:03 Diperbarui: 12 Mei 2021   00:06 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
barbiebieberandbeyond.com

Apa si job analysis?

Job analysis is used to describe jobs and worker qualities so that interested parties can determine whether employment practices serve to improve productivity and efficiency and do not unlawfully discriminate against people. Morgeson, F.P., Brannick, M.T., & Levine, E.L. (2020).

Job analysis is to identify worker characteristics, such as the general level of knowledge or skill required by the job (Society for Industrial and Organizational Psychology, 2003, pp. 10--11).

Mengapa job analysis ini diperlukan? Job analysis diperlukan setiap kali orang membentuk organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan.

Akankah perubahan lingkungan bisa mempertahankan job analysis dimasa depan? Apakah job analysis bisa digantikan?

Dunia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dari perubahan -- perubahan yang akan terjadi dimasa depan kemungkinan perubahan itu juga bisa mempengaruhi cara orang bekerja. Ada tiga poin yang dapat membuat job analysis berubah yaitu societal, technological, and business environment changes.

 Perubahan paling besar dalam pekerjaan mungkin berasal dari perubahan nilai-nilai sosial atau changes in society.

barbiebieberandbeyond.com
barbiebieberandbeyond.com
Perubahan generasi ke generasi.

Kelompok pekerja Generasi X telah dideskripsikan mencari keseimbangan antara aktivitas kerja dan non-kerja. Dengan kata lain, mereka ingin memiliki kehidupan di luar pekerjaan. Orang-orang seperti itu mungkin menetapkan prioritas yang lebih rendah pada pekerjaan daripada para generasi Baby Boomer yang lahir setelah Perang Dunia II.

Kelompok pekerja generasi Millennials digambarkan memiliki keterampilan teknis yang kuat tetapi kurang memiliki keterampilan lain seperti mendengarkan, berkomunikasi, dan menjadi pemain tim. Selain itu, kaum Millennials digambarkan menginginkan kepuasan instan daripada komitmen waktu dan upaya jangka panjang.

Karena struktur penduduknya berubah, maka cara pandang dari masing -- masing generasi berbeda. Hal itu yang menjadi tantangan dalam mendesain ulang pekerjaan dilihat dari sudut pandang generasi X, generasi Millennials, dan generasi Baby Boomer yang berbeda. Oleh karena itu cara membuat job analysisnya pun berubah.

"Job analysis masih dibutuhkan dimasa depan karena job analysis ada karena manusia ada. Job analysis juga masih dibutuhkan dimasa depan karena hanya cara membuat job analysisnya saja yang berubah. (Yupiter Gulo, kelas Evaluasi Pekerjaan dan Penilaian Kinerja, 11 Mei 2021)."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun