Mohon tunggu...
Nurkomala 27 Musyaropah 27
Nurkomala 27 Musyaropah 27 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memasak,bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

J.J Sampah-sampah Kota " Teater Koma Ditulis oleh N.Riantiarno Disutradarai Rangga Riantiarno

27 Mei 2022   17:32 Diperbarui: 27 Mei 2022   17:46 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertunjukan teater J.J. Sampah-sampah Kota yang ditulis oleh N. Riantiarno ditampilkan oleh kelompok Teater Koma dan disutradarai oleh Rangga Riantiarno. Penampilan teater ini diawali oleh pertunjukan musik yang diiringi oleh peragaan tari seluruh pemain. Kemudian disambut oleh narator yang menyampaikan prolog cerita. Penampilan teater ini sendiri ditayangkan di kanal Youtube teatersiliwangi1060OfficialSmanci.

Teater J.J. Sampah-sampah Kota bercerita tentang sepasang suami istri yang bernama Jian dan Juhro yang hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan. Jian adalah seorang kuli pengangkut sampah yang jujur. Sementara Juhro adalah istri setia yang sedang hamil tua. 

Meskipun hidup hanya sebagai kuli pengangkut sampah, Jian selalu mengerjakan pekerjaannya dengan gigih dan penuh ketekunan. Semua itu tak lepas juga karena pengawasan mandor kepala dan  tiga bawahannya, yaitu Tiga Pemutus. Mereka ingin melihat sampai sejauh mana kejujuran Jian bisa dipertahankan. 

Hingga suatu ketika para pemutus menjatuhkan tas yang berisi uang yang banyak di sekitar tempat Jian bekerja. Pada saat itulah konflik batin Jian bergejolak, mencari pemilik tas tersebut untuk mengembalikan uangnya atau diambil saja untuk biaya persalinan istrinya yang tengah hamil tua.

Teater J.J. Sampah-sampah Kota ini dikemas dengan penampilan yang luar biasa. Dibawah arahan sang sutradara, Rangga Riantiarno, pesan dari teater ini mampu tersampaikan dengan baik kepada penonton. Pertarungan antara kejujuran seseorang yang harus dihadapkan dengan korupnya penguasa. 

Hal lain yang membuat penampilan teater ini menarik adalah tata busana dan properti yang mampu membangun latar teater menjadi lebih nyata dan hidup. Selain itu, tata lampu dan musiknya juga mampu membangun suasana pertunjukan dan membangkitkan emosi penonton. Tema lampu bernuansa biru gelap membangkitkan suasana nelangsa orang-orang yang bergelut dengan kemiskinan dan sampah.

Meskipun memiliki banyak keunggulan, dalam pementasan ini tak luput juga dari berbagai kekurangan. Di antaranya ialah penggambaran latar tempat yang kurang mendukung dalam beberapa adegan tertentu. Karena sepanjang pementasan, mereka hanya menggunakan latar  bangunan kumuh dan jembatan saja. Ada semacam kekurangan variasi dalam menampilkan latar-latar tertentu dalam adegan-adegan tertentu.

Pada bagian musikalisasi puisi pun ada beberapa hal yang semestinya bisa ditampilkan secara lebih baik lagi. Seperti musik pengiring yang tidak terlalu memasukan unsur pukulan, tapi akan lebih baik bila diiringi alat-alat musik dawai yang lainnya, tidak hanya gitar saja. Karena alat musik dawai tentunya akan menghasilkan nada dan suasana yang lebih membantu dalam menyampaikan pesan dari puisi yang disampaikan ke penonton.

Namun secara umum, penampilan teater ini patut diacungi jempol, karena mereka sudah menampilkannya dengan baik. Sudah mampu untuk memenuhi unsur-unsur pementesan ke atas panggung. Mudah-mudahan untuk pementesan selanjutnya bisa lebih baik lagi dan lebih maksimal.

  By : Nurkomalamsyrph15@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun