Mohon tunggu...
Nur Kholis Eka Safitri
Nur Kholis Eka Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN K.H. ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN

selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Rumah Peninggalan Kolonial Belanda di Daerah Sragi, Pekalongan sebagai Ajang Wirausaha Lokal

20 November 2023   11:43 Diperbarui: 20 November 2023   12:42 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah peninggalan kolonial Belanda yang tersebar di sekitar daerah Sragi, Kabupaten Pekalongan merupakan sebuah warisan sejarah. Upaya pelestarian dan pengembangan rumah peninggalan kolonial Belanda ini melibatkan masyarakat setempat dan pelaku wirausaha lokal yang dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk menghidupkan kembali sejarah dan menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap sesuatu yang bersejarah, rumah peninggalan kolonial belanda dapat menjadi ruang kreatif untuk berbagai jenis usaha. 

Salah satu contohnya adalah Cafe Teman Semeja, Cafe tersebut menggunakan rumah peninggalan kolonial Belanda yang direhab dan kemudian digunakan sebagai tempat berwirausaha dengan memadukan nuansa tradisional dan modern yang dapat menciptakan minat dan daya tarik masyarakat khusunya anak muda. Dengan menggali keunikan setiap bangunan dan merancang program wirausaha yang berkelanjutan, Sragi dapat menjadi pusat inovasi ekonomi lokal. Cafe Teman Semeja merupakan salah satu usaha yang pertama kali memanfaatkan rumah peninggalan kolonial belanda ini sebagai tempat yang dapat dimanfaatkan untuk berwirausaha, dan seiring berjalannya waktu banyak pengusaha - pengusaha lokal yang juga ikut untuk memanfaatkan rumah peninggalan kolonial belanda tersebut sebagai tempat untuk berwirausaha. 

Sehingga daerah Sragi terutama daerah sekitar rumah peninggalan kolonial belanda yang dulunya sepi dan hanya rumah kosong sekarang menjadi sangat ramai dan meningkatkan perkembangan ekonomi di daerah Sragi, Pekalongan. 

"Dulu, sepanjang jalan sini sangat sepi, hanya ada beberapa bangunan rumah peninggalan kolonial Belanda yang dipakai sebagai rumah dinas, beberapa rumah lainnya ya kosong. Sekarang sudah sangat ramai semenjak rumah peninggalan kolonial Belanda tersebut digunakan untuk beberapa usaha seperti Cafe, Rumah makan, Toko, dan lain sebagainya sehingga jalanan sekitar sini kalau setiap sore sampe malam pasti ramai". Ucap pak Tono, salah satu masyarakat daerah sekitar yang dekat dengan wilayah rumah peninggalan kolonial Belanda. 

Pemanfaatan rumah peninggalan kolonial belanda di daerah Sragi yang digunakan sebagai ajang berwirausaha bukan sekedar upaya komersialisasi, akan tetapi juga sebagai langkah untuk melestarikan serta membangkitkan Sejarah lokal. Dengan membangun model pengelolaan yang berkelanjutan daerah Sragi dapat mengukir cerita keberhasilan dalam menjadikan warisan sejarah sebagai asset ekonomi yang bernilai serta meningkatkan citra dan identitas daerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun