Suatu sore saya mendapat undangan tasyakkuran namun setelah mendapat konfirmasi dari istri saya, undangan itu adalah untuk mendoakan bayi yang masih di dalam kandungan alias masih janin. Mungkin diantara kita pernah bertanya-tanya bisakah doa berpengaruh kepada janin yang masih dalam kandungan. Atau adakah manfaat yang bisa diambil ketika dia dilahirkan dan dewasa kelak. Atau berfungsikah doa jika harapan kita adalah mendapat anak yang sholeh atau mendoakan tetangga agar dianugrahi hal serupa.
Ada baiknya kita mereview sejarah yang telah berusia ribuan tahun dan membuktikan bahwa doa telah dikabulkan dan tinta telah ditorehkan menjadi saksi bahwa perannya teramat penting dalam percaturan pergantian generasi manusia hanya saja sebagian manusia kerap mengingkari jika kenyataan yang dia harapkan menjadi realita dan menganggapnya bahwa waktulah yang menjadikan semua itu terwujud.
Nabi Ibrahim Alaihissalam pada suatu waktu berdoa:
رَبِّ هَبْ لى مِنَ الصَّالِحينَ
Ya Tuhan ku anugrahilah aku seorang anak yang termasuk anak yang saleh.
Setelah doa ini dipanjatkan , Allah memberikan kabar gembira kepada beliau bahwa doanya dikabulkan dengan dianugrahinya seorang anak yang sholeh lagi sabar dan Ismail alaihissalam akan terlahir dengan segera.
Dalam waktu yang lain Nabi Ibrahim berdoa
* رَبَّنا وَاجْعَلْنا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنا مَناسِكَنا وَتُبْ عَلَيْنا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوّابُ الرَّحِيمُ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Setelah beliau berdoa demikian, Allah mengabulkan dengan lahirnya para Nabi dari kedua anak beliau Ishaq alaihissalam dan Ismail Alaihissalam. Meskipun dalam kurun berabad-abad nabi hanya berputar pada keturunan Ishaq alaihissalam, namun ketika akhir zaman keturunan Ismail alaihissalam dipilih oleh Allah untuk menjadi penutup para Nabi dan penutup syariat agama Allah yakni Muhammad SAW dengan Islam sebagai agama yang diridhai Nya. Nabi Muhammad Saw pun mengakui dengan jelas bahwa beliau adalah doa nabi Ibrahim alaihissalam yang pernah berdoa dalam Al Quran :
رَبَّنا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْهُمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آياتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الكِتابَ وَالحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dari doa-doa Nabi Ibrahim alaihissalam ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kalaulah doa untuk anak cucu saja dapat dikabulkan oleh Allah SWT asalkan memenuhi syarat apalagi doa yang ditujukan seorang ayah kepada anaknya walaupun dengan wasilah tetangga dan handai taulan. Cara boleh berbeda namun kandungan doa tetaplah sama. Semoga kita semua dianugrahi anak-anak yang menyejukkan hati kita dan istri-istri kita adalah yang menjadikan hati kita bahagia bila memandangnya. Amin.
Nurkholis ghufron
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H