Ketika ada hari
toilet sedunia beberapa hari yang lalu , saya teringat dengan fenomena orang
Afrika yang memanfaatkan tumpukan material
hotel yang telah diruntuhkan untuk buang air baik besar maupun kecil di samping Masjidil Haram
Makkah. Sedari awal saya selalu mengamati hal-hal kecil yang mungkin lewat sentuhan ide saya menjadi istimewa, termasuk fenomena toilet jalanan di samping Baitullah ini. Pada awalnya saya lihat hanya mereka yang berkulit gelap memanfaatkan tempat ini untuk buang air kecil maupun besar namun setelah calon jamaah haji dari seluruh dunia berkonsentrasi di Makkah untuk persiapan pelaksanaan ibadah haji maka saya mulai melihat mereka yang berkulit sawo matang (bukan saya lhooo) menggunakan toilet terbuka ini walaupun rada malu ketika melakukannya karana ratusan ribu orang lalu lalang dalam jarak cukup dekat yakni 20 meteran namun karana rata-rata kebelet maka rasa malu tidak nampak lagi.
Masjid Nabawy dikelilingi toilet (kotak kecil)
http://dadangdjokokuspito.wordpress.com/masjid-nabawi/ Untuk urusan toilet , Masjidil haram sendiri kalah jauh dibandingkan dengan Masjid Nabawy baik dari segi jumlah apalagi rasio dengan jumlah jamaah. Bayangkan saja dengan jumlah pengunjung yang paling banter satu juta toilet Masjid Nabawy berjumlah 2000 buah sedangkan di Masjidil Haram dengan jumlah pengunjung yang bisa mencapai 3-4 juta toilet yang tersedia hanya 900 ratus buah. Boleh jadi penyebab toilet terbuka ala badui ini dipicu oleh timpangnya jumlah dibandingkan dengan banyaknya pengunjung. Karna itu para jamaah haji yang sudah mengerti kondisi ini biasanya memaksakan diri untuk buang hajat terlebih dahulu di hotel atau
pemondokan sebelum berangkat ke Masjidil Haram, namun apa mungkin memprediksi semua kemungkinan termasuk proses buang air  besar dan kecil? jawbannya adalah mungkin tapi tidak mungkin he he.. Banyak jamaah yang sudah buang air kecil maupun besar di pemondokan namun karna mengkonsumsi
sambal bikinan istrinya di tanah air maka mencret dan mual menyebabkan harus turun mencari toilet di Masjidil Haram yang antriannya panjang sekali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Catatan Selengkapnya