Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Waspadai Cyber Army!

20 November 2012   14:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya perbedaan itu memang harus terjadi dalam kehidupan kita, karna itu sunnatullah atau bagian dari skenario Allah Swt  termasuk perbedaan agama : Islam, Kristen, Hindu, Budha dll, agar setiap pengikutnya berlomba untuk menebar kebaikan dan kebajikan. Semua ini akan berjalan dengan penuh ketenangan dan dalam kondisi yang kondusif asalkan setiap pemeluknya menghormati dan menjunjung  toleransi antar ummat beragama.

Sama halnya di dalam Kompasiana, suasana yang saling memberi dan menerima antar kompasianers akan menjadikan wadah ini sejuk dan menyejukkan walaupun sekali tempo terjadi kesalahpahaman sekalipun akan dengan mudah dicarikan solusi yang dapat diterima dengan lapang dada oleh semua fihak.

Namun hal ini tidak akan terjadi selama ada gerombolan Cyber army yang bergentayangan di dunia maya menggunakan akun palsu menghasut sana sini dengan komentar  yang cenderung melecehkan dan tak bermoral. Mereka dengan enteng mengoyak kedamaian yang seharusnya dinikmati oleh semua pemeluk agama di dunia maya. Masalah awalnya pada dasarnya sederhana atau walaupun kompleks sekalipun akan menemukan solusi dan jawaban yang berakhir dengan islah dan bukan gondok gondokan atau mengambek yang berakibat  terputusnya tali silaturrahim di percaturan Kompasiana. Namun karna gerombolan ini, maka masalah yang sepele tadi akan  diblow-up sedemikian rupa untuk digunakan dalam membenturkan dengan keyakinan yang berbeda.

Ada yang menggunakan nama siti Zubaidah , siti Saudah dan nama islami lainnya namun dalam komentarnya selalu memojokkan Islam dan kaum Muslimin dan memantik permusuhan dan menghasut khalayak dunia maya untuk membenci satu dengan yang lain terutama antar pemeluk agama yang berbeda.  Mereka inilah yang layak kita sematkan label provokator pada jidat mereka. Walaupun komentar mereka pedas, menghina  namun mereka pada dasarnya adalah para pecundang dan dilahirkan untuk menjadi pecundang.

Semoga kita semua terhindar dari kejahatan mereka dan dijauhkan dari kelakuan para pecundang tersebut.

Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun