Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Road To Mecca 6 : Imam Masjidil Haram Juga Manusia

15 November 2012   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:18 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis bersantai dengan kollega (Mbah Umar) di depan rumah yang menjadi "tersangka"  tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketika kami pindah ke pemondokan Makkah, hal yang ingin kami segera lakukan setelah mendapatkan kamar adalah berjamaah di Masjidil haram yang mempunyai fahala 100.000 kali lipat dibandingkan dengan sholat di manapun di dunia kecuali masjid Nabawy.

1352975747610250103
1352975747610250103
Lokasi Pemondokan Kloter 27 Jombang. Kebetulan pemondokan kami terletak di distrik Misfalah 44 dengan nomor rumah 811 yang berjarak kl 1.700 m dari Masjidil Haram. Kami membutuhkan sekitar setengah jam dengan berjalan kaki menuju pelataran Masjid sebelah selatan. Tibalah kami di Masjidil Haram untuk menunaikan sholat berjamaah  dan imam masjid pun memulai rakaat pertama dengan agak grogi. Keadaan ini terus berlanjut sampai pada suatu ayat sang imam kehilangan hafalannya dan mengulang satu ayat kurang lebih 5 kali untuk menemukan ingatannya walaupun pada pengulangan yang ke enam sudah menemukan ingatan dan meneruskan bacaan namun masih belum meyakinkan. Setelah kejadian tersebut ternyata oleh beberapa jamaah haji merasakan hal ini sebagai suatu kejanggalan setelah merasakan syahdunya berjamaah di masjid Nabawy. Ketika mereka meminta pendapat saya, saya menjawab dengan humor : " Imam Masjidil Haram masih ingat kriditan mungkin...Mereka juga manusia.." Nurkholis Ghufron

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun