Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Opini Pribadi: Berkaca Pada 'Innocence of Muslims', Saya Keberatan Ahok Jadi Wagub!

19 September 2012   00:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi ini adalah opini pribadi..jadi tetap opini pribadi. Saya merasa ada yang aneh dari sikap Ahok yang bemula dari bibit dia menyinggung masalah kitab suci dan ayat-ayat konstitusi bebarapa bulan yang lalu. Kalau toh dia  politisi yang handal pasti tidak perlu membenturkan antara kitab suci dan ayat -ayat konstitusi.

Ucapannya yang berbunyi:,"Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi," adalah tidak perlu diucapkan dalam acara yang disorot oleh banyak media apalagi hal ini dilaksanakan ketika debat terbuka. Perlu diketahui bahwa pemirsa teve adalah dari kalangan pelbagai latar ilmu pengetahuan dan pengalaman, dari radikal sampai moderat, dari yang minim sampai berwawasan luas.Menyampaikan pernyataan seperti itu di depan publik beragam  sangat tidak relevan,bahkan tidak hanya Umat Islam namun agama-agama yang lainpun juga akan kebakaran Jenggot.

Jangan-jangan politisi ini juga akan melakukan yang lebih dari itu ketika menjabat. Ketika sebelum menjabat kata "kitab suci" sengaja tidak dikhususkan dibiarkan mengambang namun ketika menjabat bisa saja "kitab suci" diganti dengan yang lebih spesifik, AlQuran misalnya.

Dari bibit inilah saya bertolak untuk berkaca pada kasus Innocence of Muslim,  sekali lagi opini pribadi,saya keberatan Ahok menjadi Wagub DKi... Maafkan saya!!

Narasi Oleh Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun