Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Petrus untuk Koruptor.

2 September 2012   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjahat yang dipetruskan ditinggal dipinggir jalan pada era 1982-1985 (sumber gambar:Google) "Gerombolan peramok menenteng pedang beramai-ramai melewati jalan desa untuk mencari sasaran di desa lain  dan gak ada yang berani melawan mereka ini.." Sesepuh desa saya bercerita mengenang masa-masa kelam pada tahun 80 an yang penuh dengan kejahatan bormocorah,maling , preman dan mafia-mafia lainnya menguasai dan mempermainkan hukum di Indonesia pada waktu itu. Di bawah pucuk pimpinan Presiden Suharto , Petrus atau penembakan misterius dilegalkan untuk membasmi para gerombolan penjahat ini. Dilaporkan bahwa korban tewas mencapai  3000 preman yang 'berafiliasi' menjadi maling, rampok dan kejahatan-kejahatan lainnya di Indonesia Namun angka ini diragukan dengan alibi lain bahwa korban mencapai 10.000 orang menurut penelitian David Bourchier lewat buku nya yang berjudul "Crime, Law, and State Authority in Indonesia". Rata-rata mereka diadili semalam atau kurang sebagai formalitas agar platform negara hukum tidak dilanggar, kemudian pada dini hari mereka sudah ditembak mati dan ditinggalkan begitu saja di jalanan dan ditempeli uang 10.000 rupiah yang mungkin untuk biaya pemakaman. Rupanya pengambil kebijakan petrus ini lebih menekankan shock terapy dalam hal mengapa mayat-mayat dibiarkan bergelimpangan di tengah jalanan atau di tempat umum. Pesan kuat yang ingin disampaikan adalah "Kalo lhoe berani sama hukum ,  maka lhoe juga akan dihabisi oleh hukum.." Kemudian petrus dihentikan pada tahun 1985  setelah menimbulkan kontroversi yang mengemuka pada waktu itu bahwa sasaran oprasi  ini masih sebatas penjahat kelas teri dan tidak menyentuk aktor "the Man behind the gun". Apapun kontroversinya, petrus mempunyai dampak yang positif bagi masyarakat yang lebih luas.  Kejahatan yang meresahkan wong cilik dapat dengan  instan dibrangus memakai cara-cara seperti ini. Boleh saja orang yang mengenal HAM nya versi Barat yang datang belakangan menggugat namun jika mereka hidup pada masa itu dengan menyaksikan ketidakamanan sepanjang malam dan keresahan yang sudah memuncak tentu HAM nya dipertanyakan. Dengan keresahan luar biasa pada waktu itu saya masih berumur 8 tahunan,  maka HAM Wong cilik telah diinjak-injak , apa arti HAM 10.000 orang dengan menyelamatkan HAM 147 juta orang? .Namun demikian , pelaksanan Petrus jangka panjang juga tidak akan membawa hal positif karna rentan penyelewengan baik oleh institusi ataupun individu, karnanyalah  kebijakan seperti ini harus dibatasi lama oprasinya. Seperti hal peredaran zaman setiap kebijakan ada masanya, jika saja keadaan sudah membaik maka kebijakan baru harus diambil dengan analogi anak sekolah masak anak SMP tidak memasuki jenjang yang lebih tinggi dan seterusnya. Apa yang dilakukan oleh Preman pada zaman itu mirip dengan Koruptor pada masa sekarang,bedanya adalah pada hasil jarahan dan objek jarahan. Kalau Preman mencari objek masyarakat kecil dan tentunya hasilnya juga tidak besar menurut kacamata nilai ekonomisnya namun karna ekonomi pada waktu itu lagi susah maka sekecil apapun tetap mempunyai makna dalam mempertahankan hidup. Sedangkan Koruptor sudah jelas mencari sasaran raksasa dan obyeknya bukan satu dua orang namun melibatkan uang rakyat yag dikumpulkan lewat undang undang. Jikalaupun Petrus diberlakukan kepada para Koruptor ini setelah menjalani pengadilan yang adil dan diliput secara terbuka dan disiarkan kepada seluruh elemen masyarakat  itu tidaklah melanggar HAM,karna yang bersangkutan telah melanggar Kewajiban Azazi manusia. Ironinya sekarang adalah menuntut Hak Asasi Manusia  namun tidak menunaikan Kewajiban Azazi manusia. Tentunya pelaksanan Petrus tidak bisa meniru pada zaman 80 an,  pelaksanaanya lebih baik digelar pada tempat terbuka dan disiarkan secara live pada TV swasta yagn ditunjuk sebagai shock therapy. China kabarnya telah mengeksekusi 8.000 pelaku korupsi pada tahun 2008 saja namun angka ini masih diragukan karna ada sumber lain yang menyebutkan jumlah yang lebih fantastis yakni 10.000 koruptor telah dieksekusi.Hasilnya anda bisa lihat sendiri dengan mata kepala sendiri. Tentu anda tidak akan percaya jika saja pemberantasan korupsi di  China sama dengan yang ada di negri kita maka anda tidak akan dapat menikmati harga elektronik yang murah di pasaran bahkan Hand phone Cross dengan harga super murah yang saya miliki sekarang inipun mungkin tidak pernah ada, Komputer dengan harga terjangkau sekarang ini hanya sebatas illusi. Itu artinya pemberantasan korupsi juga akan mengefektifkan potensi-potensi yang mandul dan me-Generate- kan potensi-potensi yang terpendam dari sebuah bangsa. Jadi Petrus untuk  para koruptor yang sudah terbukti bersalah ini juga sangat mungkin dipertimbangkan, Namun kita butuh sosok pemimpin yang kuat, tegas , dan berwibawa untuk merealisasikannya. Bukan tidak percaya kepada Pemimpin sekarang namun lebih kepada suatu pertanyaan " Beranikah Pemimpin Negri ini untuk membayar resiko penegakan oprasi Petrus terhadap Koruptor ini  demi kemaslahatan manusia yang lebih luas?". Narasi Oleh Nurkholis Ghufron

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun