" Inilah anakku makna dari Kesabaran hati. Jika aku mau, engkau lihat sendiri.Aku dengan mudah bisa melarikan diri dari penjara ini meskipun ini adalah penjara super ketat di Kekhalifahan Islam. Namun karna 'syariat' memenjarakanku maka aku bersabar untuk menunggu eksekusi yang akan dijalankan kepadaku."
Sang murid baru tadi terheran heran dengan penjelasan Sang Waliyullah namun dipuncak keheranannya dia menemukan makna kepuasan hati.
" Adapun tentang yang ke tiga, tentang kemurahan hati............... "
"Â Karna itu yang paling penting maka kamu harus datang esok hari...pagi pagi sekali." Perintah Sang Mursyid, Mansur Al-Hallaj kepada murid barunya.
" Baik Guru! saya pasti datang." Jawab sang murid dengan penuh antusias.
" Oh! aku murid yang paling bahagia sedunia, dua pertanyaan yang mengelisahkan hatiku selama ini sudah terjawab tinggal satu yang terakhir, pasti segera terjawab besok pagi." Gumam sang murid dalam hati dengan berbunga bunga.
Esok harinya, rasa kantuk habis sholat Subuh tak mampu mengalahkan antusias keingintahuan makna dari kemurahan hati. Sang murid bergegas menuju penjara terkuat di pusat kekhalifahan Islam, Baghdad di pagi buta. Seharusnya permohonan izin besuk ini bisa menyebabkan kekisruhan di administrasi penjara karna belum masuk jam besuk , namun karna Sang Wali sudah dieksekusi tanpa dia ketahui, maka izin besuk diperolehnya dengan mudah.
Alangkah terkejutnya sang murid ketika ia memasuki tempat Al Hallaj dipenjara, tubuh sang guru sudahdigantung di tiang gantungan dengan keadaan yang sangat menggenaskan bahkan dua kaki beliau dipotong.
Antusiasme yang menggelora bak api disiram bensin tadi berubah menjadi abu yang tidak lagi memancarkan energi.
" Alangkah bodohnya aku!! kenapa aku tidak mendesaknya  saja kemarin untuk mengajariku makna dari kemurahan hati. kenapa aku mau menunggu esok harinya kalau saja aku mendesaknya tentu arti kemurahan hati itu sudah aku ketahui"
Dia menyalahkan dirinya sepanjang jalan  sampai larut malam hingga tertidurlah ia dan bermimpi seakan dunia sudah kiamat dan seluruh makhluk dibangkitkan.Dilihatnya Al Hallaj, sang Guru dipanggil oleh Allah SWT untuk memasuki syurga maka bertanyalah Al Hallaj,
"Ya Tuhanku!!, dimana tempatku sekarang..?."
Allah SWT menjawab ;" Karna engkau mati syahid maka tempatmu di syurga."