Mohon tunggu...
Nurkholis Ghufron
Nurkholis Ghufron Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni MI Darussalam Padar, Mts Darussalam Ngoro, Darussalam Gontor 94, berwirausaha, Suka IT...To declare does'nt mean to be Proud of. It rather than to be thankful to teachers and carefully behaviour...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mana yang Lebih Merusak Moral , Dangdutan Umbar Aurat atau Lady Gaga??

11 Agustus 2012   14:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikke Nurjannah tetap istiqomah dengan kesopanan dalam show dangdut.

Seandainya mau fair dalam memberantas kemaksiatan dalam bentuk pornoaksi, FPI hendaknya jangan main tebang pilih dalam menjalankan 'nahi mungkar'. Kalau FPI dengan getol menolak Lady Gaga dengan alasan tersebut maka dangdutan yang menampilkan artis dengan pakaian  seronok di seantero nusantara juga harus mendapatkan penolakan yang sama. Menurut saya, penolakan Lady Gaga jauh  lebih mudah bagi FPI dari pada penolakan dangdutan umbar aurat ini. Penyebab yang paling dominan adalah  karna Lady Gaga juga menuai banyak penolakan dari multi agama dan multi negara. Kristen konservatif dari pelbagai negara menolak dengan tegas konsernya, hanya saja yang menjadikan saya bertanya-tanya kenapa Kristen Indonesia hanya diam dan seolah olah " menggunakan tangan" FPI  secara tidak langsung dalam penolakan Lady Gaga karna takut resiko politik atau hal lainnya yang saya tidak ketahui. Padahal dari momentum yang telah lewat ini seharusnya Kristen Indonesia juga menunjukkan kesamaan idiologi dengan Kristen negara lainnya agar tidak dicurigai oleh komunitas agama lainnya.
Singkat kata, saya hanya ingin memberi masukan bagi FPI, hendaknya untuk alasan yang sama , dangdutan yang umbar aurat ini juga menjadi prioritas dalam menjalankan nahi mungkar. Bahkan dangdutan versi ini juga telah merasuki otak mulai dari anak kecil bahkan sampai remaja dengan kata-kata porno seprti "menthull" dan lain sebagainya, karna yang dimaksud dengan menthul disini sudah jelas yakni yang berhubungan dengan alat vital wanita . Hal mana sangat berbeda bagi Lady Gaga, yang syairnya hanya dipahami oleh segmen marjinal seperti fans dan remaja yang mengerti arti bahasa Inggris.
Namun demikian, dalam implementasinya hendaknya mengedepankan ajakan persuasif dan ajakan yang berpijak pada kebijaksanaan karna mereka , para artis dangdutan dalam fisiknya :sama kulit , sama bahasa dan bahkan sama agama .Dan tentunya kepada artis muda yang penuh gelora ini hendaknya mengutamakan bahasa yang lembut dikarnakan visi dan misi mereka jelas jelas mengejar rating dan duit sedangkan FPI di sisi lain tidak membutuhkan itu 'demad' yang setingkat.

Nurkholis Ghufron

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun