Mohon tunggu...
Nur Kholilatul Marwiyah
Nur Kholilatul Marwiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi ilmu komunikasi universitas kebangsaan

hobi: menulis, dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasib Perempuan di India yang Terbelenggu oleh Patriarki

18 Oktober 2023   15:16 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:16 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India adalah sebuah negara yang terletak di benua asia, lebih tepatnya asia selatan. India memiliki masyarakat yang mayoritas beragama Hindu. Di India memiliki aturan yang unik berdasarkan sistem kasta dan sangat berkaitan dengan tradisi keagamaan. Akan tetapi, sistem kasta menjadi alat diskriminasi terhadap kaum perempuan. Contohnya ketika seorang perempuan akan menikah, maka ia harus memberi mahar kepada laki lakinya tradisi ini dinamakan Dowry culture. Tak hanya itu, kasus kekerasan dalam rumah tangga di India sangat tinggi. Jenis kejahatan terhadap perempuan menjadi kasus kriminalitas yang sering terjadi. Dari data kriminalitas yang terbaru tahun 2020, polisi menerima sekitar 112.292 pengaduan oleh perempuan.

Faktor yang mendukung diskriminasi terhadap perempuan yaitu adanya sistem kasta. Yang aturannya sangat merendahkan dan melecehkan perempuan. Kasta Dalit sebagai kasta terendah di India, ada banyak perempuan yang berasal dari kasta Dalit yang diperkosa. Hal ini diperkuat dengan salah satu artikel yang ditulis oleh jagnoor jagnoor yang berjudul Caste, graded patriarchies, gender hierarchies and sexual violence in India. 

India di cap menjadi negara yang tidak ramah terhadap perempuan. Banyak kasus  kriminalitas terhadap perempuan di india yang terabaikan. Bahkan ada budaya, yang dinilai sangat mendiskriminasi perempuan salah satunya Feoticide culture yaitu tindakan aborsi terhadap bayi perempuan. Mempunyai anak perempuan di india, dianggap menjadi beban. Perempuan dianggap tidak produktif, ada satu kutipan India yaitu "membesarkan anak perempuan seperti menyiram kebun tetangga" yang maknanya ketika memiliki anak perempuan harus dirawat, dijaga dan itu memerlukan biaya. Kemudian, ketika dewasa nanti perempuan akan mengabdikan dirinya kepada mertuanya. Oleh karena itu, lebih baik memiliki anak laki laki di India.

Terlahir sebagai perempuan di india seolah olah menjadi kutukan. Perempuan di india butuh perubahan dalam budaya, tradisi dan stigma. Pemerintahan India, sudah banyak menyuarakan aksi stop budaya Patriarki. Kesenjangan gender di India sangatlah timpang. Stigma Patriarki sudah melekat dan turun menurun. Ketimpangan gender yang tinggi di India menjadi fokus serius pemerintahan India untuk segera dibenahi. Hingga saat ini, budaya patriarki masih membelenggu perempuan perempuan di India.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun