Mohon tunggu...
Nur Kholifah
Nur Kholifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa PAI'19 IAIN JEMBER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olip

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian dan Tokoh Filosofis Filsafat Pendidikan Idealisme

2 April 2020   10:16 Diperbarui: 2 April 2020   10:19 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat idealisme adalah suatu aliran filsafat pendidikan yang berfaham bahwa pengetahuan dan kebenaran yang paling tinggi adalah ide. Dan pengetahuan itu tidak dapat diperoleh melalui panca indera, karena dunia itu maya dan menyimpang dari kenyataan. Aliran ini lebih mengedepankan akal pikiran manusia, sehingga sesuatu dapat dicapai/ terwujud atas dasar pemikiran individu. Adapun Filosofi tokoh-tokoh filsafat pendidikan  idealisme adalah :

 1.Plato 

Berpendapat bahwa manusia tidak akan memiliki pengetahuan sejati, apabila manusia melihat sesuatu yang dapat berubah. Dan apabila manusia memahami apa yang dapat dipahami oleh akal manusia, ia bisa dikatakan manusia yang memiliki pengetahuan sejati. Menurut plato, panca indera tidak dapat dipercaya dalam aliran ini karena perspektif/ apa yang dilihat orang itu berbeda- beda. Plato juga mengungkapkan bahwa pendidikan harus membentuk watak dan karakter peserta didik, bagaimana peserta didik tau cara menjadi manusia yang kreatif dan produktif melalui ide-idenya. Maka setiap peserta didik diberi kebebasan untuk mengembangkan  inta dan bakatnya. Dan guru dapat berperan sebagai IAgent Of Control dimana ia bisa membimbing peserta didiknya dalam mengembangkan ide- idenya. Sedangkan metode yang digunakan oleh plato dibagi menjadi 2, yaitu : metode tingkatan dasar, dimana peserta didik hanya bermain dan mampu berkreativitas dengan ide-idenya. Metode ini biasanya digunakan oleh kelompok bermain, PAUD, dan sekolah dasar. Dan metode yang kedua yaitu metode tingkatan atas, dalam metode ini peserta didik menggunakan metode dialektika dimana peserta didik dituntut untuk  berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan diharapkan dapat mengembangkan sebuah ide menjadi konsep dasar yang lebih universal. 

2.David Hume dan Al Ghazali

 David hume merupakan tokoh aliran empirisme yang berkembang di Eropa. Ia dianggap sebagai tokoh yang membawa aliran empiris pada puncak kematangan yang berimpilkasi pada skiptisisme. Skiptisisme adalah rasa ragu dan ingin menggali lebih dalam tentang ilmu pengetahuan. 

Al Ghazali merupakan tokoh yang dikenal dalam kalangan muslim. Ia juga mendapat gelar Hujjatul Islam. Pada aliran ini Al Ghazali meletakkan moral agama sebagai pengetahuan tertinggi  dan harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia pendidikan. 

3.Immanuel Kant dan George W.F Hegel 

Immanuel kant merupakan seorang filosofi filsafat yang berasal dari keluarg pengrajin yang sederhana. Ian dianggap sebagai tokoh masa pencerahan ia berpendapat bahwa pengetahuan itu bermula dari pengalaman, namun semua itu tidak hanya dari pengalaman saja, karena rasio yang mengorganisasikan bahan- bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut. 

George W.F hegel merupakan seorang filosofis jerman yang idealis. Ia dikenal sebagai filosof yang menggunakan metode dialektika sebagai metode untuk berflisafat. Hegel juga berpendapat bahwa yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, maksutnya agar manusia sadar akan siapa dirinya. Hakikat roh yang dimaksud adalah ide. pernyataan hegel yang terkenal adalah semua yang real itu bersifat rasional, maksudnya adalah luas rasio itu sama dengan luasny realitas. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tidak dapat diperoleh dari indrawi saja melainkan konsep dalam prinsip sebagai aktivitas jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun