Mohon tunggu...
Nur Khofifah Novita Sari
Nur Khofifah Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tiang Alit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sehat bersama Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Era Pandemi Covid-19

24 Agustus 2021   20:37 Diperbarui: 24 Agustus 2021   21:05 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keanekaragaman hayati. Tanah subur Indonesia di hiasi akan rempah-rempah yang memberikan sejuta manfaat untuk penduduk Indonesia, juga dengan tumbuhan-tumbuhan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan, pencegahan penyakit, peningkatan daya tahan tubuh, serta memberikan kesegaran tubuh masyarakat. 

Siapa yang tidak bangga tinggal di bangsa yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki tumbuhan yang diperkirakan jumlahnya antara 100-150 famili tumbuhan, yang terdiri dari : Tanaman untuk buah-buahan, rempah, tanaman obat (TOGA), dan bahan baku industri.

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi suatu hal yang sudah tidak asing lagi dalam pendengaran masyarakat. Karena tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan perkarangan, dengan alasan yang kuat yaitu dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan dapat digunakan sebagai penolongan pertama. 

Namun keanekaragaman TOGA itu sendiri masih sangat minim diketahui oleh masyarakat karena keterbatasan pengetahuan tentang jenis-jenisnya, cara pengolahan tanaman, keamanan dan khasiatnya, bahkan cara perawatan dan pengolahan pasca panen. 

Selain itu juga masih ada masyarakat yang kurang mengetahui adanya tanaman hias atau bunga dan tanaman liar tertentu yang bisa dijadikan sebagai bahan obat. Dilihat hingga saat sekarang ini kebutuhan akan obat yang berbahan herbal terus meningkat, seharusnya hal seperti ini bisa kita dapatkan dipekarangan rumah atau di sekitar kita dengan mudah. 

Pekarangan rumah bisa kita manfaatkan sebagai media dalam menanam tanaman obat keluarga (TOGA). Pekarangan adalah tanah kosong yang ada disekitar rumah bagian kanan, kiri, depan, ataupun belakang, dan tentunya memiliki kejelasan kepemilikannya. TOGA harus ditempatkan di outdoor pekarangan rumah. Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk ditanam dilahan pekarangan.

Kini masyarakat sudah banyak yang sadar bahwa penggunaan bahan kimia yang terkandung pada makanan ataupun obat-obatan itu jika dikonsumsi berlebihan akan berefek kurang bagus bagi kesehatan. Maka dari itu gaya hidup masyarakat kembali ke alam semakin meningkat dan penggunaan obat-obat tradisional sudah kembali membudidaya di Indonesia.

WHO telah menetapkan pada tanggal 30 Januari 2020 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penyebaran Covid-19 sudah terjadi antar negara dan penambahan jumlah kasus Virus Covid-19 ini berlangsung cukup cepat. Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, yang diduga tertular dari orang asing yang berkunjung ke Indonesia dan kasus di Indonesia pun terus meningkat.

Virus penyebab Covid-19 ini dinamakan Sars CoV-2. Seseorang dapat tertular Covid-19 melalui berbagai cara, antara lain : Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita Covid-19 batuk atau bersin, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19 dan Kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19. Gejala paling umum yang dirasakan penderita Covid-19 adalah Demam, Batuk kering, dan kelelahan.

Situasi pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, baik dalam pencegahan maupun penanganannya. Salah satu upaya untuk pencegahan Covid-19 adalah dengan memelihara stamina dan daya tahan tubuh agar kebugaran tubuh tetap terjaga. Salah satunya dengan memanfaatkan resep turun temurun ramuan herbal/jamu yang telah diketahui keamanannya dan khasiatnya dalam rangka menghemat pengeluaran konsumsi obat saat pandemi.

Untuk menjaga kebersihan diri untuk menghindari penularan virus corona salah duanya dengan rajin cuci tangan dan menggunakan handsanitizer. Pada awal saat panas-panas nya Virus Covid-19 melanda Indonesia, permintaan akan penyanitasi tangan pun meningkat sehingga sulit ditemukan di pasaran. Nah, untuk membuat hansanitizer dari berbahan alami tanaman TOGA ini bisa menjadi bahan-bahan utamanya. Diantara tanaman -- tanaman TOGA yang bisa dimanfaatkan untuk membuat handsanitizer yaitu : Daun jeruk, serai, sirih.

Nah, Tanaman Obat Keluarga (TOGA) hadir sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat, yaitu : Sebagai upaya preventif (pencegahan), Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan), dan Upaya kuratif (Penyembuhan penyakit).

Surat Edaran Nomor : HK.0202/IV.2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan telah menjelaskan penggunaan ramuan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan/atau Bencana Nasional Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Pelayanan kesehatan dalam penanganan Covid-19 secara Konvesional dan Tradisional, antara lain : Secara Konvensional, pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan secara personal dan peningkatan imunitas diri dan pengendalian komorbid merupakan cara untuk pencegahan Covid-19. Sedangkan pengobatan secara konvensional dalam pelayanan kesehatan untuk penanganan covid-19 dilakukan sesuai Standar Operasional Pelayanan (SOP). Secara Tradisional, pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan herbal atau rempah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sedangkan pengobatan tradisional dalam penanganan covid-19 hanya sebagai pelengkap atau komplemen terapi konvensional dalam pelayanan kesehatan untuk penanganan covid-19.

Adapun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk mengurangi gejala Covid-19, antara lain :

1. Jahe

Untuk mual muntah

Bagian yang digunakan adalah Rimpang

Kandungan zat aktif adalah Gingerol dan Shogaol

2. Kencur

Untuk batuk pilek

Bagian yang digunakan adalah Rimpang

Kandungan zat aktif adalah Flavonoid

3. Bawang Putih

Untuk sakit kepala

Bagian yang digunakan adalah Umbi

Kandungan zat aktif adalah Fenolik (Flavonoid, fenolik, dan tannin)

4. Biji Pala

Untuk sulit tidur

Bagian yang digunakan adalah Biji

Kandungan zat aktif adalah Minyak Atsiri

Adapun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk mengatasi faktor Komorbid Covid-19, antara lain :

1. Seledri

Untuk tekanan darah tinggi

Bagian yang digunakan adalah Daun

Kandungan Zat Aktif adalah Magnesium, Potassium, dan Serat

2. Bawang Putih

Untuk tekanan darah tinggi

Bagian yang digunakan adalah Umbi

Kandungan zat aktif adalah Fenolik (Flavonoid, fenolik, dan tannin)

3. Daun Salam

Untuk Diabetes (Kencing Manis)

Bagian yang digunakan adalah Daun

Kandungan zat aktif adalah Fenol-Flavonoid

4. Sambiloto

Untuk Diabetes (Kencing Manis)

Bagian yang digunakan adalah Daun

Kandungan zat aktif adalah Alkaloid, Flavonoid, dan Tannin

5. Daun Ceremai

Untuk Obesitas

Bagian yang digunakan adalah Daun

Kandungan zat aktif adalah Saponin, Tannin, Flavonoid dan isoflavon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun