Anak merasa bosan dan kurang fokus saat belajar sehingga membuat konsentrasi belajar anak berkurang. Salah satu penyebab berkurangnya konsentrasi anak dalam belajar adalah belajar yang mana setiap harinya dituntut untuk menatap layar handphone dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, anak merasa tidak fokus belajar saat menggunakan handphone karena ketika belajar, mereka dapat mengalihkan layar materi dengan beralih ke aplikasi lain yang ada di handphone tersebut. Nah, kejenuhan dalam belajar itu dapat mengakibatkan anak mengalami rasa malas, menurunnya motivasi belajar anak, dan tentunya menurunnya tingkat prestasi belajar anak.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai pendamping belajar guna menarik perhatian anak agar fokus belajar walaupun di rumah saja, antara lain : a. Menjalin interaksi yang aktif. Tidak sedikit anak yang cuek dan malas ketika diberi penjelasan panjang lebar. Mulai beralih mencoba untuk membangun interaksi aktif dengan anak. Bisa dengan memberikan sebuah pertanyaan, atau juga bisa memberikan hal-hal yang menurut mereka menyenangkan. b. Kontak mata dan membangun suasana humor. Untuk mengembalikan fokus anak, kita sebagai pendamping perlu membangun komunikasi kontak mata, agar dapat mengembalikan fokus anak dalam belajar.Â
Anak akan mudah mengikuti arahan atau pembelajaran ketika kita dapat menciptakan suasana humor yang ringan, buat anak tertawa dan rileks. Jangan terlalu memaksa anak untuk terus belajar, jika dirasa dia sudah tidak mau belajar lagi. Atau juga bisa diganti dengan menciptakan permainan yang sekaligus terdapat nilai edukatif. c. Teknis Suara. Point ini juga perlu diperhatikan. Sebagai pendamping belajar ketika terlalu sering untuk bicara keras pada anak malah akan membuat anak menghiraukan/tidak perhatian dengan apa yang kita lakukan.
Pendampingan belajar disesuaikan dengan kebutuhan siswa dapat berupa pendampingan belajar untuk materi pendidikan formal maupun materi pendidikan informal, seperti belajar membaca, menulis, mengaji, berhitung, membuat kreativitas, dll. Â
Pendampingan belajar seperti inilah memiliki peran penting dalam membantu kesulitan belajar pada masa pandemi, antara lain : Anak-anak merasa terbantu untuk menyelesaikan kesulitan dalam memahami materi termasuk pekerjaan rumah siswa (PR), mereka lebih merasa konsep belajar nya lebih menyenangkan, serta memicu meningkatnya semangat belajar siswa. Pada kegiatan pendampingan belajar, faktor-faktor pendukung seperti sumber belajar, tempat serta sarana belajar sangat berperan penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
 Adapun kendala saat berlangsungnya program pendampingan belajar ini, antara lain adalah terbatasnya sumber belajar, keterbatasan tempat belajar yang dapat sesuai/memenuhi protokol kesehatan, serta keterbatasan sarana belajar seperti alat tulis, buku pelajaran, bahan peraga, dll. Program pendampingan belajar memiliki peran dan dampak positif dalam membantu siswa menghadapi kesulitan belajar dan diharapkan para muda-mudi tetap dapat menyalurkan ilmunya dan berapresiasi penuh dalam memotivasi anak-anak Bangsa Indonesia di tingkat pendidikan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H