kamu mungkin bisa mati-matian membantu temanmu, tapi jangan pernah berharap apapun untuk kembali. Apalagi jika berkaitan dengan uang.Â
Kamu bisa, tidak memegang uang seperpun agar bisa membantunya. Tapi, apakah dia bisa berlaku demikian. Tidak. Setiap orang memiliki padangan berbeda tentang uang.Â
Jangan terlalu berlebihan berteman apalagi tentang uang. Dia mana peduli dengan keadaanmu, yang penting baginya hanyalah dia bisa memperdayakan kamu.Â
Masalahnya adalah kamu sangat cukup mudah dalam diperdayakan apalagi jika berkaitan dengan emosi.Â
Tak apa, jadi pembelajaran saja.Â
Tidak perlu merasa kecewa, tidak perlu begitu. Maklumi saja, tapi amat memuakkan memaklumi hal yang itu itu saja.Â
Dia tidak salah, kamu saja yang terlalu berlebihan hingga mudah diperdayakan. Amat menyakiti memang, kembali lah tenang.
Dengan ketenangan kamu bisa berpikir jernih. Jangan libatkan perasaan lagi.Â
Bisa jadi pula, hanya kamu yang menganggap kalian berteman. Dia ke kamu merasa bukan siapa-siapa.Â
Tariklah dirimu wahai, jangan terlalu berlebihan. Jangan terlalu berlebihan. Sekali lagi, jangan terlalu berlebihan.Â
Berpikirlah negatif akan semua kemungkinan yang akan terjadi.Â
Tidak semua orang seperti dirimu. Bukan mereka tidak tahu diri, tapi memang tidak berhubungan dengan dirinya sendiri.Â
Mengecewakan diri, karena pertolongan.
Biasalah dalam berteman. Biasalah dalam berteman. Biasalah dalam berteman.Â
Aku sangat memohon pada diriku sendiri agar tidak terlalu berlebihan dalam berteman. Aku sangat memohon. Tolong lah wahai diriku. pikirkan dirimu, jangan terlalu banyak berbuat pada orang lain.Â
Memikirkan diri sendiri itu bukan hal yang egois. Tolonglah Wahai.Â
Memangnya Kamu Tidak Diberi tahu Si Anu Tentang Undangan itu?Â
Kenapa dia berkewajiban memberitahu aku, akan hal yang kamu alami sendiri? Kenapa ingin menyalahkan orang lain? Â
Ketahuilah, setiap orang memiliki reaksi berbeda mengenai hal yang terjadi dalam hidupnya. Just wedding. What the ...?Â
Aku tidak tahu, kenapa aku merasakan sesuatu yang membuat perasaan aku sesak karena tidak di undang, padahal jika pun undangan itu datang pasti tidak akan aku sanggupi menghadirinya?Â
Kenapa aku merasakan emosi seperti kecewa yang tidak seharusnya ada.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI