Mohon tunggu...
Khof H
Khof H Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mari menjadi tidak sederhana!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dewasa Itu Mampu Mengontrol

23 Agustus 2022   15:38 Diperbarui: 1 September 2022   22:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: lampungpost.com

Pernah mendengar seseorang berkata motivasi menulis itu ada dua. Satu karna jatuh cinta yang kedua patah hati. Secara pribadi kalimat benar adanya. Mungkin.

Pengalaman adalah guru yang tidak pernah menghianatimu. Tapi kenapa kamu masih tetap saja bodoh? 

Kamu yang membuat wacana itu. Kamu pula yang menerka bagaimana selanjutnya. Kejadian yang sudah terjadi biarlah terjadi. Ambil pelajarannya. 

Sedang tidak ingin memikirkan apapun, siapapun dan bagaimanapun. Kamu yang berekspektasi lalu terluka oleh hipotesa yang sudah kamu buat sendiri. 

Bodoh. Kamu manusia bodoh. Kamu. Iya kamu. 

Apa yang sudah terjadi ini tidak membuatmu paham? Ha? Malu yang kamu tanggung sendiri itu belum bisa membuat otakmu lebih waras? Pa tersakiti semenyenangkan itu untukmu? 

Dewasa memanglah bukan tentang umur. Tapi dia sudah berumur. Kamu hanya sejenak berpapasan, kenapa langsung nyaman? Si bodoh yang malang. Merasa seistimewa martabak kacang. 

Gak usah merasa diistimewakan. Martabak kacang. Kamu yang baru menetas tidak tau apa-apa tentang dunia dalam ambang batas. 

Dulunya sempat berpikir orang dewasa itu banyak menyimpan rahasia. Apa-apa dipelesetkan. Apa-apa ini itu dulu. 

Ternyata menjadi dewasa itu bukan tentang banyaknya rahasia yang kamu simpan. Sekarang aku mengerti, itu semua bukan rahasia. Yang dahulunya aku anggap dirahasiakan. Bocil sungguhan. 

Dewasa itu mampu mengontrol apapun itu. Dari segi apapun. Mengenalnya aku mengerti dewasa dari perspektif lain. Aku menganggapnya dewasa. 

Pengertian dewasa dari perspektifnya amat sederhana. Sesederhana aku tidak bisa melupakannya. Terima kasih. Mengenalmu membuat aku mengerti bahwa di dunia ini tidak ada rahasia. 

Yang ada hanya hal itu belum bisa disampaikan. Mampu mengontrol apapun. Apa yang boleh dibicarakan. Apa yang harus dibatasi. 

Tentang batasan yang sudah aku langgar. Tentang dia yang terlanjur nyaman. Tentang aku yang terluka. Tentang dia yang bisa mengontrol. Hebat. Kalian orang-orang hebat yang mampu menyimpan itu sendiri. 

Lagi lagi, terima kasih yang sangat besar ku kirimkan kepada kalian semua. Aku belajar banyak dari kalian. 

Gak semua hal harus kamu balas. Ada waktunya kamu hanya menerima. Ada waktunya kamu tidak dibalas. Mampu mengontrol apa yang harus diucapkan, apa yang harus dibalas adalah definisi dewasa yang aku pelajari dari dia. 

Dia sosok yang membuat aku menangisi kebodohanku. Ketidakenakan yang masih ku pertahankan. Yang sekarang harus aku luluhkan dalam diriku. 

Ketidakenakan yang dulunya bagai pakaian untukku. Kini harus aku tanggalkan. Telanjang. 

Aku mulai membenahi diri. Menjadi diri sendiri tanpa beban. Kamu sosok yang aku kagumi. Semoga bahagia. Memilikimu adalah anugerah untuk dia yang bersamamu. Kelak semoga ku temui juga. 

Orang yang Tuhan pertemukan denganmu meski hanya singgah jangan pernah engkau sia-sia kan. Kamu tidak pernah tau apa yang akan terjadi esok hari. 

Sebulan bersama kalian akau belajar banyak. Belajar bagaimana menjadi dewasa. Belajar bagaimana mengontrol diri. Belajar ini itu tanpa harus ini itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun