Terperosok dalam jerat yang dibuatnya sendiri. Senjata makan tuan.Â
Ingin mengetahui lebih dan lebih. Lalu kemudian perih.Â
Sesaat semerbak wangi bunga bermekaran, tak berselang lama gugur beraturan.Â
Dua tiga tragedi tidak membuatnya mengerti.Â
Bahwa mencintai diri tidak pernah semurni ini.
Bait-bait asa yang terangkai kini telah basah dan menjadi bangkai.
Masih tidak mengerti?Â
Harus seperih apa lagi? Hilal sudah lama terlihat.Â
Belum bersiap untuk minggat?Â
Angkat semua yang tersirat. Ikat. Simpan rapat-rapat.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!