Menelisik beberapa tahun kebelakang. Pada masa SD, kita belajar menulis.Â
Awalnya kita memang hanya menulis berupa garis-garis, simbol, kemudian menjadi huruf.Â
Gabungan dari huruf ini membuat kita belajar ejaan. Mengenal huruf dan ejaan langkah pertama.
Masih ingat kan? Yang guru ajarkan di bangku sekolah dasar sebelum kita bisa mahir menulis.Â
Kemahiran menulis ini juga berkembang seiring kita mulai bisa membaca.Â
Hari ini kalimat itu benar adanya untuk saya secara pribadi. Dengan banyak membaca saya bisa menulis.Â
Jika tidak ada yang saya baca bukan tidak mungkin tidak bisa menulis, tapi hanya saja apa yang mau saya tulis?Â
Untuk itulah kenapa harus banyak membaca. Bukan untuk penulis saja. Ini berlaku untuk semua orang.Â
Pernah dengan kalimat membaca adalah jendela ilmu? Nah, itu tepat sekali.Â
Berpikir
Pada saat menulis, kita berpikir. Ini sangat bagus untuk mempertajam ingatan.Â
Berpendapat
Dalam proses ini pendapat akan bermunculan seiring kita menulis. Kemampuan berpendapat juga akan terlatih.
Sekilas, menulis itu terlihat mudah. Tetapi nyatanya tidaklah demikian.Â
Kadangkala menulis seolah terlihat seperti percakapan sehari-hari yang sederhana. Tapi percayalah.Â
Tidak semudah itu.
Kita harus banyak berlatih lagi. Untuk mengasah kemampuan ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI