Panik betul dapat notifikasi dari Kompasiana kini akses akan NIK mulai berbayar. Apa-apaan nih?
Maksud dan tujuan pemerintah apa? Sudah sejauh mana risetnya sehingga kebijakan yang belum disahkan ini tercetus?Â
Sempat punya pemikiran demikian. Dongkol seketika pastinya. Efek kebijakan ini pasti akan menimbulkan pro kontra yang sensasional.
 Sampai membaca artikel dari Pak Dodi Tanjung berjudul "Akses NIK Berbayar, Tak Perlu Khawatir Semua Sudah Diatur" barulah agak tercerahkan.Â
Meskipun penulisan opini ini belum ada riset mendalam mengenai kebijakan dari pemerintah yang mengusung akses nik berbayar.Â
Jadi ini hanya menyuarakan sedikit yang mengganjal, setidaknya sudah ada gambaran. Perlu ada koreksi lagi.Â
Di tengah krisis ekonomi yang menimpa masyarakat kita, pastinya ini bukan keputusan yang mudah juga untuk pemerintah.
Dalil untuk kebaikan birokrasi pun dicanangkan atas kebijakan baru ini. Sebagai masyarakat awam tentunya panik.
Kurangnya edukasi mengenai kebijakan ini akan menimbulkan kesalahpahaman. Untuk itu pintar lah mengolah informasi.
Jangan apa-apa ditelan mentah-mentah. Konfirmasi dulu. Kebijakan ini bukan untuk perorangan. Ada syarat dan ketentuannya.
Mari sama-sama pantau kinerja pemerintah untuk kebaikan bersama. Betulkah dengan berbayarnya akses akan NIK ini memudahkan birokrasi ?
Nantinya akan kita lihat bersama bagaimana dasar kebijakan ini berpengaruh terhadap mudahnya birokrasi.Â
Tetap pantau perkembangan isunya. Jangan malas membaca. Salam hangat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H