Sosial media tengah marak membicarakan bahasa campur. Seperti gado gado saja. Bahasa sekarang ini sudah mulai di campurkan dengan bahasa yang lain.Â
Tren mencampur adukkan bahasa ini sering disebut bahasa Jaksel. Anak muda Jaksel konon katanya suka mix bahasa, sehingga terjadilah label bahasa Jaksel.Â
Bahasa gaul anak muda Jaksel ini sangat cepat sekali disambut dalam dunia maya. Menjadi tren sampai ke lapisan masyarakat Indonesia.Â
Istilah bahasa Jaksel sendiri adalah untuk mengartikan keterampilan seseorang dalam berkomunikasi menggunakan bahasa campur.
 Yakni antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.Â
Hal ini menjadi kabar baik atau tidaknya akan menjadi pilihan tergantung dari perspektif masing-masing saja. Pilihanmu bagaimana?
Banyak yang berpendapat ini sangat tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan yang junjung tinggi dalam KBBI.
 Ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa kosa kata tersebut dapat di adaptasi menjadi bahasa Indonesia.Â
Semakin canggihnya teknologi dewasa ini tidak menutup kemungkinan terjadinya adaptasi kosa kata.
 Sudah banyak kata yang diadaptasi. Jadi bukan hal baru lagi.Â
Kemampuan dalam menguasai dua bahasa secara baik dan benar disebut bilingual. Ini yang sedang tren di kalangan anak muda.Â
Semoga saja membawa dampak baik untuk pengetahuan.Â
Nah, untuk kemampuan menguasai satu bahasa disebutlah dengan monolingual.Â
Ada baiknya memang menguasai banyak bahasa. Banyak literatur yang berkualitas menggunakan bahasa asing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H