Ini kali pertama selama jejak yang tertoreh menapaki bumi bagiku untuk mengajar. Meski hanya sebagai volunteer tapi aku menang banyak. Banyak apa? Penasaran, cobain deh dan kumpulin apa saja sih 'banyak' itu.Â
Organisasi maupun komunitas, dewasa ini mulai berlomba-lomba menjadi jembatan bagi yang membutuhkan. Terlihat dari seberapa banyak mereka sekarang mempunyai niatan yang benar-benar murni untuk menolong dengan program volunteer.
Merasa sehati, aku pun menceburkan diri pada salah satu organisasi yang memang masih muda dan ini program pertama. Baik untuk organisasi maupun diri saya.Â
Ada rasa beruntung juga dalam hati saya tatkala mendapatkan email dari pihak organisasi bahwa saya lulus dalam seleksi. Melihat begitu banyaknya pesaing, ketatnya seleksi dan peminat yang besar, dengan keterbatasan yang sangat tidak ada apa-apanya ini membuatku merasa pasrah meski tidak berkecil hati dan tentu saja selalu tetap menanti. Meski tidak berharap banyak kau tetap ku nanti.Â
Rasanya campur aduk, pengalaman mengajar pertama kali saya lewati dengan begitu banyak kesalahan. Kesalahan ini menjadi pijakan untuk bisa melangkah lebih jauh lagi. Apa saja sih, kesalahan yang sering terjadi pada guru pemula?
1. GugupÂ
Untuk masalah gugup setiap kondisi yang baru bahkan sudah sering dilewati saja masih bisa merasakannya. Apalagi jika ini hal pertama yang kamu lakukan, gugup bukan lagi hal baru, bukan? Jika ini menyerang, tarik nafas yang panjang untuk merilekskan diri. Kamu perlu rileksasi, dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.Â
2. Tidak percaya diriÂ
Kepercayaan diri adalah poin utama yang harus dimiliki seorang pengajar. Rasa was-was dan segala tetek-bengek nya harus segera kamu singkirkan. Ini sangat berbahaya sekali jika terus dipelihara dalam diri. Untuk semua hal, kepercayaan diri sangat penting tapi jangan terlalu percaya diri ya... bisa-bisa nanti malah terjadi kesombongan dalam diri. Untuk itu, harus ada pandai pula dalam mengontrol tempat dan kadar kepercayaan diri ini.Â
3. Materi yang tidak dikuasaiÂ
Menjadi pengajar bukan berarti berhenti belajar. Malahan, dengan mengajar materi yang harus dipelajari harus benar-benar di kuasai. Tidak bisa asal-asalan. Penguasaan materi yang di ajar juga sangat penting sekali. Membaca 1 buku saja rasanya kurang untuk memberikan pengajaran untuk para siswa. Wah, kebayangkan gimana kalo pengajar gak baca buku sama sekali?Â
4. Teknik mengajar yang salahÂ
Setiap siswa pasti punya cara belajar masing-masing. Pengajar harus bisa membaca itu dan memberikan pengajaran yang siswa butuhkan. Jangan mengajar seperti presentasi yang membosankan. Masalah utama bukan di bagian presentasinya tetapi di materi yang di sampaikan tidak tepat melalu presentasi. Jika demikian, maka penguasaan kelas tidak bisa di terap kan.Â
Akan banyak waktu yang terbuang percuma jika pengajar hanya ngomong doang yang sama sekali tidak dimengerti oleh para siswa. Bagaimana caranya agar kelas dapat pengajar kuasai dari menit ke menit adalah hal yang menyenangkan bagi siswa dengan begitu akan memudahkan mereka dalam menangkap materi pelajaran.Â
5. Ketidakondusifan kelasÂ
Lingkungan nyaman juga poin selanjutnya yang harus diperhatikan. Semua jenjang siswa ini berlaku. Baik untuk pengajar anak TK, SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi sekalipun lingkungan ini sangat berpengaruh. Jadi jangan sepelekan ya sobat prihal lingkungan ini.Â
Demikian sedikit cerita dari kesalahan pengajar pemula. Kiranya dapat bermanfaat untuk kita semua. Jangan pernah malas untuk membaca. Membaca harus di jadikan kebiasaan yang dilestarikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H