Mohon tunggu...
Khof H
Khof H Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mari menjadi tidak sederhana!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Serba-serbi Kuliah Online, Mahasiswi Dipinang karena Terlalu Lama di Kampung

30 Oktober 2020   11:48 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:59 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo pembaca setia Kompasiana, apa cerita?

Semenjak Maret lalu, dunia pendidikan kita sudah berubah. Ini beberapa dampak dari pandemi yang sampai saat ini masih kita rasakan. Siapa yang bisa menduga kita akan mengalami hal ini. Masa-masa yang sangat sesak.

Kesulitan ini seolah datang bertubi-tubi. Semua orang kena imbasnya. Termasuk siswa/i. Sistem pendidikan pun sekarang harus optimal secara daring. Bagi mahasiswa belajar secara daring tentu bukan hal yang baru. Normalnya, 25% pertemuan dilakukan secara daring biasa terjadi tergantung keputusan institut terkait. Sekarang, 100% valid segala pertemuan, pembelajaran beserta kawan-kawannya di lakukan secara online.

Ini benar-benar menguji jiwa dan raga. Banyak huru-hara terkait hal ini. Mau bagaimana? Siap tidak siap mau tidak mau kita haru bisa secepat mungkin beradaptasi. Seleksi alam. Anggap saja begitu.

Yang paling cepat beradaptasi dari semuanya menurut hematku adalah tugas kuliah. Wow. Amazing!

Dewasa ini, tugas kuliah sudah berkamuflase menjadi Amoeba yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Setiap hari terus bertambah. Tak peduli dosennya siapa. Semua sama saja.

Awalnya aku senang bisa punya banyak waktu lebih yang bisa aku habiskan bersama keluarga. Pikiran yang sangat positif memang diperlukan. Satu semester terlampaui. Alhamdulillah meski banyak kendala. Berharap semester depan bisa kembali seperti sedia kala. Ternyata tidak nyata.

Semester ini pun harus di lewati dengan tertatih. Beberapa minggu belakangan ini perkuliahan sudah dimulai. Masalah lama perihal kuota internet sekarang sudah dapat suntikan dari pemerintah. Sangat membantu. Tapi untuk tugas, dari dahulu kala sepertinya tidak akan pernah berubah malah bertambah seiring dengan kemajuan teknologi.

Cerita baru banyak mengalir, orang tua tidak sungkan berkeluh kesah dengan beberapa dosen. Teman-teman lebih ambyar lagi. Entah karena kurang hiburan, tapi ini memang menghibur.

Sebut saja Mawar. Salah satu mahasiswa Universitas Negeri di Medan. Mulailah berkeluh kesah. Sepanjang pandemi ini banyak mahasiswa yang pulang kampung. Termasuk mawar. Di kampung, dia bunga Desa. Dari Maret sampe sekarang ini, kuliah dari kampung tentu harus ekstra berjuang. Jaringan internet yang suka ngambek di tambah lagi tugas yang tidak bersahabat menjadi teman di keseharian.

Tapi itu bukan apa-apa. Masalah besarnya terletak di pinangan yang datang karena dia terlalu lama di kampung. Wahahaha. Ini yang mengocok perut.

"Bagaimana bisa dalam pandemi begini, hingar-bingar kuliah online yang udah buat greget datang pula pinangan?" Katanya pada saat kami melakukan video conference di aplikasi zoom sebelum jadwal perkuliahan di mulai.

Setalah perkuliahan selesai, kami konfirmasi yang dia katakan memang benar. Asli. Pinangan itu memang datang.

"Karena terlalu lama di kampung loh we, aku lirik anak namboruku," tambahnya.

Sontak saja itu membuat ramai tawa di salah satu aplikasi yang kami gunakan untuk mendukung pembelajaran.

Sedikit tentang bunga Desa ini, awak pun bunga desa di kampung ini. Tapi jenisnya bunga saliara / tembelekan, tahi ayam. Wahahaha....

Sekian cerita serba-serbi kuliah online ini. Semoga pandemi segera berakhir berakhir. 

Jaga kesehatan dan istirahatlah yang cukup. Terima kasih banyak sudah membaca. Semoga bermanfaat untuk anda semua. 

Bye, bye....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun