WISATA COBAN GLOTAKÂ
(Penulis: Nur Khofifah L. M. ,Yuliana F. Tlingkery, Sixtus Krisopras M. W. , Alessandro Umbu Kuta)Â
Malang merupakan kota yang terkenal dengan banyaknya tempat wisata. Malang juga merupakan kota yang sejuk bagi wisatawan yang sedang berlibur di kota ini. Banyak sekali tempat -- tempat wisata seperti pemandian, bukit, hutan, dan masih banyak sekali tempat wisata yang ada di kota ini. Salah satu tempat yang ingin di bahas disini yaitu wisata coban.Â
Seperti yang kita ketahui, coban merupakan sebuah air terjun yang letaknya berada di bawah sebuah lereng gunung. Banyak coban yang ada di Malang, hingga tidak salah lagi apabila daerah Kabupaten Malang kerap disebut sebagai "Tanah 1001 Coban". Namun kita perlu ketahui juga bahwa coban coban itu berada jauh dari kota yang tepatnya berada di daerah kabupaten Malang, Jawa Timur. Mulai dari Coban Glotak, Kedung Darmo, Coban Pelangi, Coban Manten, dan masih banyak coban coban yang berada di kabupaten Malang.
Yang akan saya bahas disini yaitu tentang keindahan yang dimiliki oleh Coban Glotak. Tepatnya kemarin pada tanggal 18 Desember 2022, saya dan 3 teman saya berangkat menuju Coban Glotak.Â
Kami berangkat ke Coban Glotak untuk meneliti tentang keindahan Coban Glotak serta refreshing untuk menghilangkan penat bersama teman teman. Kami berangkat bersama pada pagi hari agar dapat menikmati pemandangan dan suasana yang ada di daerah kawasan Coban Glotak. Dengan menaiki kendaraan roda dua, kami tiba di daerah Coban Glotak pada pukul 10.00 dan bergegas untuk mencari informasi yang ada di daerah Coban Glotak.
Kami menemui penjaga di Coban Glotak yang kami tanyai tentang informasi seputar Coban Glotak. Kami menemui pak Ngatemun dan bertanya sedikit tentang sejarah, perkembangan Coban Glotak dari tahun ke tahunnya, tentang wisatawan yang ada di daerah Coban Glotak.Â
Untuk sejarah Coban Glotak sendiri, pak Ngatemun menceritakan kepada kami bahwa pada zaman dahulunya coban yang satu ini mempunyai aliran air yang turun begitu besar dan deras. Air yang besar dan deras itu, terjun hingga mengenai bebatuan di daerah dasar sehingga menghasilkan sebuah bunyi tak tak tak tak. Maka dari itulah, masyarakat sekitar memberikan nama untuk coban yang satu ini yaitu Coban Glotak.Â
Aliran yang besar dan bersih maka air dari Coban Gltak tersebut sangat sangat penting bagi warga desa setempat karena air tersebut merupakan sumber air buat warga desa setempat. Ketinggian air terjun tersebut mencapai 100 meter,dan memiliki aliran air yang deras terdapat juga bebatuan yang besar.
 Kami juga bertanya seputar harga tiket masuk untuk akses ke Coban Glotak. Pak Ngatemun menjelaskan bahwa harga tarif masuk untuk ke akses Coban Glotak ini hanya Rp. 5000,- Rupiah saja. Untuk biaya parkir, kendaraan roda dua di kenai harga Rp.3000,- Rupiah, sedangkan untuk kendaraan roda empat di kenai tarif Rp.4000,- Rupiah saja. Pak Ngatemun juga menjelaskan bahwa untuk sekarang ini para pengunjung Coban Glotak sedang naik turun. Suatu saat bisa sangat ramai, namun ada juga satu hari disana tidak adanya wisatawan yang berkunjung melainkan hanya ada masyarakat sekitar Coban Glotak saja yang datang untuk berkunjung.Â
 Saya dan teman teman juga bertanya seputar mitos yang di percayai di daerah Coban Glotak. Namun pak Ngatemun hanya menegaskan bahwa untuk para pengunjung wajib menjaga tata krama dalam berbicara ataupun berperilaku. Yang harus di pahami oleh kita yaitu harus dapat menghormati setiap tempat yang berhubungan dengan alam. Mengapa demikian? Di karenakan alam merupakan tempat yang cukup luas dan liar. Jadi sebagai wisatawan kita wajib mengikuti dan menghormati apa yang menjadi larangan pada setiap tempat.Â
 Pak Ngatemun juga memberitahukan bahwa di kawasan Coban Glotak boleh di perbolehkan untuk melakukan kegiatan camping. Banyak teman-teman mahasiswa di Kota Malang yang melakukan kegiatan camping di kawasan Coban Glotak. "Kebanyakan yang melakukan camping itu dari temen-temen organisasi kampus. Ya ada yang dari UM,UB,UMM,macem macem anak kampus mas yang datang kesini." Ujar beliau demikian.
 Setelah kami cukup banyak bertanya-tanya seputar informasi yang ada pada kawasan Coban Glotak, kami pun berpamitan kepada pak Ngatemun untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan yang ada pada kawasan Coban Glotak. Menikmati kawasan Coban Glotak dengan berfoto, serta mengabadikan pemandangan yang ada. Setelah kami puas dengan menghabiskan waktu yang cukup lama dan hari juga menandakan semakin sore, kami pun pulang kembali ke daerah kota secara bersama sama.Â
DokumentasiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H