Merupakan gaya bahasa yang menghubungkan dua hal dalam satu kalimat. Dialog yang menunjukkan zeugma adalah sebagai berikut:
- Dokter Shane kami mohon dengan hormat, dengan amat sangat, agar kekuasaan rumah sakit ini anda serahkan kepada kami segera. Kekuasaan dir rumah sakit ini harus dipilih lewat pemilu, lima tahun sekali. Terapkanlah Pancasila dan UUD 1945 di tempat ini.Â
7. Paradoks
Merupakan gaya bahasa yang mengandung pertentangan menggunakan fakta-fakta yang ada. Dialog yang menunjukkan paradoks adalah sebagai berikut:
- Kami sudah lama waras 100% waras. Kami orang-orang waras yang bernaung dibawah panji-panji Bagados de los pencos
8. OksimoronÂ
Merupakan gaya bahasa yang didalamnya terdapat pertentangan yang ada dalam satu frase. Dialog yang menunjukkan oksimoron adalah sebagai berikut:Â
- Itu nama geng kami satu-satunya partai dirumah sakit ini tidak ada golongan oposisi bagi kami.
9. Klimaks
Merupakan gaya bahasa yang menekankan gagasan seseorang secara emosional. Dialog yang menunjukkan klimaks adalah sebagai berikut:
Persetan dengan semua ini! Rumah sakit jiwa harus diberi hukum khusus yang berbeda. Hukum diluar rumah sakit ini tidak berlaku bagi kami. Dunia luar rumah sakit ini adalah dunia orang-orang munafik, frustasi, tolol, hipokrit, ambisius sekali.Â