Mohon tunggu...
Nur Khofifah
Nur Khofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unikama

Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komentar Sastra Puisi

28 Juni 2022   00:17 Diperbarui: 28 Juni 2022   00:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat 

(Putri Diah)

Datangmu tak ku sangka

Pergimu juga tanpa aba-aba 

Bukan dirimu yang melukai 

Tapi, aku yang terlalu berekspetasi 

Semua tergambar jelas 

Di ingatanku 

Perilakumu yang seolah tak ingin pergi 

Ternyata hanya untuk mengelabuhi 

Kukira, dirimu akan sungguh 

Nyatanya hanya sekedar singgah

Harusnya yang kusuguhkan bukan hati 

Tapi, sudahlah semua telah terjadi

Semua, bisa dijadikan pembelajaran untuk diri 

Agar tidak terlalu berharap tinggi 

Hadirmu begitu singkat 

Pergimu begitu kilat 

Namun, kisahmu masih melekat 

Dalam puisi "Singkat" karya Putri Diah tema utamanya adalah kenangan. Ini dibuktikan melalui penggunaan kata-kata penulis yang mengungkapkan pertemuan dengan seseorang secara singkat namun tetap melekat. 

Puisi ini dimulai dengan menghadirkan citra seseorang di masa lalu. Dimana dia datang secara tiba-tiba dikehidupannya. Setelah itu dia pergi tanpa tau alasan apa yang mendasarinya. Dan pada akhirnya dia terluka oleh ekspetasinya sendiri. 

Pada kalimat " Semua tergambar jelas diingatanku" adegan ini memberikan kekuatan pada puisi karena mengatur nada dan suasana yang mengingatkan semua kenangan yang Pernah dilalui bersama namun semuanya hanya tinggal kenangan.

Bahasa dalam puisi memiliki peran yang sangat penting karena sebuah karya tak berarti apa-apa karena dalam mengekspresikan diri melalui tulisan harus menggunakan bahasa. Puisi ini ditulis dalam orang pertama tunggal yang memberikan sentuhan kenangan, kerinduan, dan kesedihan. Seakan keputusan dari orang ini untuk melupakanya dan segala kenangannya. merupakan suatu keputusan yang tepat. 

Puisi karya Putri Diah ini merupakan contoh bagaimana mengintegrasikan rasa dalam bahasa untuk menyampaikan emosi yang kuat pada pembaca. Penggunaan kata-kata yang melukiskan luka, kenangan, kerinduan memberikan sebuah pesan kepada pembaca bahwa boleh kita mengingat masa lalu tapi jangan sampai kita terjebak dalam masa lalu tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun