atau batu.
- Teknik Batik Colet
      Teknik batik colet atau sering disebut teknik batik lukis merupakan teknik batik yang dilakukan dengan cara mengoleskanÂ
      pewarna kain de4ngan kuas, lalu melukis motif diatas kain. Dalam melakukan teknik ini pengrajin harus memiliki jiwa seniÂ
      yang tinggi serta kreatif dan teliti.
- Teknik Batik Printing
     Teknik batik printing merupakan teknik baru dalam pembuatan batik. Teknik baru ini dilakukan melalui proses printing pabrik.Â
     Teknik ini biasanya dibuat dipabrik oleh industri tekstil, karena pada industri tekstil besar memiliki pesanan banyak danÂ
     dalam jangka waktu yang cepat.
Pembuatan batik di desa Lebakharjo masih menggunakan teknik batik tulis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah "ngemal". Ngemal  merupakan kegiatan penggambaran pola pada kain setelah itu dicanting. Setelah dicanting lalu kita warna. Ketika kita mau memunculkan warna lain gambar pola di canting lagi atau di blok setelah itu di warna. Untuk proses pewarnaan kain batik menggunakan pewarna anaptol jadi ketika proses pewarnaan dilakukan  warna dasarnya tetap ada. Dalam pewarnaan kain batik ada dua proses pewarnaan yang dilakukan pengrajin batik. Pertama pewarna anptol merupakan merupakan proses pewarnaan yang sering digunakan pengrajin batik. Proses pewarnaan ini dilakukan untuk mendapatkan warna-warna tua dan hanya dipakai secara pencelupan. Kedua pewarnaan antremasol merupakan proses pewarnaan seperti melukis.
 Dengan waktu pengerjaan yang cukup lama dan hasil kain yang berkualitas kain batik ini menjadi lebih tinggi harganya. Dengan harga yang lumayan tinggi konsumen dari kain batik yang dibuat merupakan para pejabat dan kain tersebut digunakan untuk seragam. Adanya masalah harga yang cukup tinggi dan sasaran pasar tidak terlalu luas anggota KWT berencana menggunakan teknik batik cap. Teknik batik cap digunakan untuk mempermudah anggota KWT dalam membuat batik serta menurunkan harga  dan tanpa menurunkan kualitas kain batik. Teknik batik cap dalam pembuatanya tidak memerlukan  banyak biaya sehingga harga kain batik lebih murah dan sasaran konsumen lebih luas.
Kegiatan membatik di desa Lebakharjo untuk saat ini masih terbilang usaha kecil karena produksi yang dilakukan tidak secara masal seperti di pengusaha kain batik yang sudah terbilang cukup ramai. Kebanyakan para pengusaha kain batik membuat kerajinan membatik menggunakan teknik yang mudah dan bisa memproduksi banyak kain dan dalam kegiatan produksi itu maka pengusaha batik memerlukan tempat yang cukup luas untuk memproduksi batik tersebut. Anggota KWT di desa Lebakharjo sudah merencanakan dan meminta izin kepada kepala desa Lebakharjo untuk menggunakan aula kosong yang ada di kantor desa. Aula tersebut akan dimanfaatkan untuk memproduksi kain batik menggunakan teknik cap. Teknik ini dipilih karena lebih mudah serta bisa membuat lebih banyak kain batik dan menghemat waktu pengerjaa, karena pada dasarnya tugas anggota KWT tidak hanya berfokus pada pembuatan batik.
Dalam kegiatan promosi untuk meningkatkan konsumen kain batik jangkauan KWT belum cukup luas. Kain batik yang dihasilkan oleh KWT masih dipasarkan di kalangan paguyuban dekranasda karena pada paguyuban ini setiap pengrajin batik wajib menitipkan kain batik yang telah dibuat. Dalam meningkatkan media promosi ketua KWT mengikuti seminar online mengenai promosi usaha yang harus dilakukan pengusaha kecil. Dengan mengikuti seminar tersebut ibu ketua KWT berharap bisa membuat media promosi yang menarik untuk meningkatkan pasar kain batik khas desa Lebakharjo.