b. Kurangnya keahlian atau skill yang dikuasai oleh para pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.Â
Sistem Pendidikan di Indonesia sering kali kurang mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan industri. Akibatnya, lulusan yang mencari pekerjaan seringkali tidak memiliki keterampilan yang diperlukan oleh Perusahaan. Hal ini sangat dirasakan oleh banyak Masyarakat yang sedang mencari kerja yang baru saja menyelesaikan Pendidikan, baik ditingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Banyak dari para pencari kerja yang masih kekurangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain itu, banyak para pencari kerja tersebut juga tidak memiliki pengalaman kerja yang memadai. Pengalaman kerja sangat penting, karena dapat membantu para pencari kerja untuk mengetahui seperti apa sebenarnya dunia kerja itu serta dapat membantu dalam mengasah keterampilan yang dimiliki, sehingga nanti setelah lulus para pencari kerja lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
c. Kurangnya informasi tentang lowongan kerja.
Masih banyak Masyarakat yang ingin mencari kerja yang menghadapi tantangan dalam mencari informasi tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan minat Masyarakat tersebut. Dengan adanya hal ini berakibat, banyak para masyarakat yang menganggur, karena pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minatnya terbatas.
d. Kurang meratanya lapangan pekerjaan yang tersedia
Di Indonesia masih sering terjadi hal seperti ini dimana kurang meratanya lapangan pekerjaan yang tersedia, kebanyakan lapangan pekerjaan yang tersedia hanya ada di kota-kota besar hal ini tentu menyulitkan pencari kerja di daerah lain untuk mendapatkan pekerjaan (Ishak, 2017).
e. Adanya persaingan yang ketat untuk mencari kerja.Â
Adanya persaingan yang ketat menjadi salah satu faktor utama mengapa banyak Masyarakat yang menjadi pengangguran, dimana pada setiap tahunnya banyak ratusan bahkan jutaan lulusan baru yang akan memasuki pasar kerja sehingga hal ini dapat menciptakan persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, untuk para kelompok umur muda harus bersaingan dengan para Masyarakat yang umurnya lebih tua yang dimana para Masyarakat yang umurnya lebih tua mungkin memiliki pengalaman serta keterampilan yang lebih baik jika dibandingkan dengan para kelompok umur muda.
 Cara Mengatasi Masalah Inflasi dan Pengangguran yang Terjadi Secara BersamaanÂ
Salah satu hal yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah (Agustina, 2024). inflasi dan pengangguran yang terjadi secara bersamaan yaitu dengan adanya kebijakan ekonomi yang seimbang. Berikut beberapa pendekatan yang dapat diambil, yang pertama ada kebijakan fiskal, kebijakan fiskal mempunyai peran penting dalam mengendalikan inflasi dan pengangguran. Adapun beberapa Langkah yang dapat diambil yaitu pemerintah dapat mengurangi belanja pemerintah atau pemerintah dapat menaikkan pajak untuk mengurangi jumlah uang yang telah menyebar di pasar. Selanjutnya ada kebijakan moneter, seperti Bank Indonesia dapat mengatur penyebaran uang untuk menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia, dan kebijakan-kebijakan yang lain.Â
Kesimpulannya, inflasi memang menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan Tingkat pengangguran di Indonesia, tetapi inflasi bukan satu-satunya penyebab meningkatnya Tingkat pengangguran di Indonesia, terdapat faktor lain juga yang mendukung naiknya Tingkat pengangguran yang ada di Indonesia seperti, jumlah lapangan pekerjaan yang sedikit yang tidak sesuai dengan jumlah Masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Adanya persaingan yang ketat dalam mencari kerja, dan lain-lain. Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah inflasi dan masalah pengangguran yang terjadi secara bersamaan yaitu dengan adanya tingkat kebijakan ekonomi yang seimbang.Â