Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Coronavirus, Catatan Sejarah di Masa Mendatang

2 April 2020   16:18 Diperbarui: 2 April 2020   16:33 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang terpapar Virus/suara.com
Mereka yang terpapar Virus/suara.com
Dalam mentaati peraturan ini, kita merasa waktu seperti berputar ke belakang, ke masa silam. Dulu, sebelum kemerdekaan, kita enggan untuk kumpul-kumpul, yang berarti tidak ada silaturahmi, tidak ada kegiatan, tidak bersalaman, dan takut bertemu orang. Keadaannya persis seperti sekarang ini.

Dulu, sebelum kemerdekaan juga anak-anak tidak sekolah. Mereka yang sekolah yang tergolong anak orang mampu, itupun jika ada kemauan. Sekarang, anak-anak juga terpaksa tidak pergi ke sekolah walaupun tetap belajar di rumah. 

Dulu orang bilang "makan tidak makan kumpul" yang kemudian pendapat itu dibenarkan dengan "kumpul tidak kumpul, makan". Tapi untuk sekarang di balik lagi seperti pendapat semula, makan tidak makan ya kumpul, diam di rumah bersama keluarga.

Semboyan kita bangsa Indonesia adalah "Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh". Semboyan tersebut memang harus kita terapkan sampai kapanpun, karena dengan gotong royong semua pekerjaan berat menjadi ringan. 

Namun dengan adanya wabah ini, kita di haruskan untuk saling menjaga jarak dengan orang lain. Kita harus mematuhi adanya social distancing. Berpisah untuk sementara, itu lebih baik.

Keadaan yang terjadi sekarang, dengan segala peraturan yang ada, Social Distancing, Physical Distancing, Karantina dan yang lainnya adalah perjuanngan yang harus kita lakukan. 

Dan ini akan menjadi sejarah di masa mendatang. Kita yang mengalami di masa ini, akan menjadi cerita bagi anak cucu kita kelak. Semoga wabah ini cepat berakhir, dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, Amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun