Saya bolak-balik ruas jalan ini dalam rangka cari makan.
Ilustrasinya, Saya hampir Seperti Deddy Corbuzer bisa tutup mata waktu Nyetir, untuk tau "lobang-lobang" yang harus dihindari di sepanjang jalan ini dalam rangka menyelamatkan "Shock Breaker dan Ban," dan ruas-ruas "Waspada" Truck-truck besar yang tiba-tiba akan ke jalur kanan dalam rangka menghindari lobang, dan tak adanya bahu jalan yang memadai, karena pernah "hampir mati" waktu kecelakaan karena kasus seperti ini.
Pak Chappy dan Oom Pray Yang Terhormat !
Saya tau betul bahwa masalah ini "Tak Sedikitpun" berhubungan dengan "tanggungjawab Bapak berdua," dan memang bukan itu yang saya "mintatolong-i."
Pertolongan yang saya harapkan adalah permintatolongan seorang "JUNIOR" kepada "SENIOR" di KOMPASIANA, dalam rangka menjawab beberapa "KEBINGUNGAN" yang saya alami dalam menghadapi "KENAIKAN TARIF TOL INI."
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati saya begitu berharap kepada Pak Chappy dan Oom Pray untuk meluangkan sedikit waktu Bapak untuk "BERWISATA" di jalan yang sekarang punya Group Astra ini, dan setelah itu memberikan Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di otak saya sebagai "konsumen."
Karena kalau sebagai "Rakyat" permintaan seperti ini terlalu "Mewah" di negeri yang rakyat-nya hanya dianggap "ADA" ketika Pemilu ini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah :
1. Betulkah Operator telah secara serius "Berkomitmen" melakukan rehabilitasi ?
2. Konsesi sampai tahun 2048 sudah tepat ?
3. Betulkah Komisi V DPR-RI setuju ? (note : saya bermimpi yang setuju naik adalah DPR-KM)
4. Pantaskah Ruas Cikupa-Cilegon Barat Rp. 17.000,- naik menjadi Rp. 27.000,-
5. Kapitalisme jenis apakah ini ???
Jawaban-jawaban yang Bapak Berdua berikan setidaknya akan membuat saya bisa lebih tenang dalam menerima "MUSIBAH" ini.